Nakita.id - Hubungan suami istri tentunya berhubungan dengan masuknya sperma dan pembuahan sel telur.
Tapi bagaimana kalau ada kasus di mana istri alergi dengan sperma suami?
Nah, alergi sperma ini bisa terjadi bila tubuh istri membentuk antibodi terhadap sperma suaminya.
Secara alami, tubuh akan membentuk respons kekebalan terhadap benda asing (antigen) yang masuk ke dalamnya.
Bila terjadi kontak antara sperma dan sistem imun, semua perempuan akan membuat antibodi ini, tapi tak semua antibodi pada perempuan akan memicu aktifnya sistem imun.
Jadi pada kasus alergi sperma, sperma dianggap sebagai benda asing oleh tubuh istri sehingga akan diserang oleh sistem kekebalan tubuhnya.
Memang bisa saja terjadi pada saat masuk pertama kali, istri belum menunjukkan respons alergi alias baik-baik saja.
Tapi setelah beberapa kali berhubungan intim, tubuh istri bisa membentuk antibodi yang memberi reaksi pada sperma yang masuk tersebut.
Reaksi antara antigen dan antibodi inilah yang akan mengaktifkan sistem kekebalan tubuh istri.
Antibodi bisa terbentuk bila dalam hubungan seksual terjadi luka di alat kelamin yang menyebabkan lecet sehingga sel darah putih istri berkontak dengan sel sperma maka sang istri alergi dengan sperma suami.
Hal ini bisa pula terjadi pada istri yang sering keputihan atau mengalami infeksi di saluran vagina.
Lalu bagaimana dampaknya? Maka sperma yang masuk akan menggumpal sehingga tak bisa melanjutkan perjalanannya saluran indung telur dan bertemu sel telur untuk kemudian membuahi telur tersebut.
Inilah yang disebut infertilitas (kemandulan) imunologis, yaitu infertilitas yang disebabkan gangguan sistem dalam tubuh perempuan itu sendiri.
Alergi cairan mani
Nah, ada pula perempuan yang tidak hanya alergi terhadap sel sperma suami, tetapi juga alergi terhadap cairan mani (semen) suaminya.
Pada alergi, cairan mani ini gejala akan lebih hebat.
Ada yang merasakan gatal dan panas pada organ intimnya, bahkan hingga mengalami pembengkakan dan perlukaan hebat pada vaginanya setelah berhubungan intim.
Reaksi alergi dan perlukaan ini kadang terlihat seperti infeksi jamur, yang mengakibatkan penanganannya tidak sempurna.
Baca Juga: Mengenal Perbedaan Sperma dan Air Mani, Sering Salah Kaprah!
Bagaimana caranya untuk memastikan ada tidaknya alergi sperma?
Untuk itu Moms tentu perlu berkonsultasi pada dokter kebidanan dan kandungan.
Ahli akan menggali kemungkinan alergi ini dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
Pengobatan
1. Gunakan Kondom
Bagi Moms yang belum ingin menimang momongan, reaksi alergi bisa dicegah dengan cara pasangan menggunakan kondom setiap kali berhubungan intim.
Penggunaan kondom saat berhubungan intim akan mencegah cairan mani dan sel sperma berkontak dengan dinding vagina sehingga tidak akan menimbulkan berbagai reaksi alergi.
2. Terapi Steroid
Yaitu, pemberian obat-obatan untuk menekan sistem ketahan tubuh, termasuk menekan reaksi antibodi tadi dengan obat-obatan, dalam bentuk tablet atau suntikan. (Sumber: Tabloid Nakita)
Baca Juga: Sering Dilakukan Orang Indonesia, Memangku Laptop Ternyata Bisa Bikin Pria Mandul
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR