"Kalau anak sering BAB tapi konsistensinya normal, kalaupun ada air tapi lebih banyak ampasnya, itu masuk kategori bukan diare. Jadi berhubungan dengan seberapa sering anak BAB dengan konsistensi yang cair atau tidak," sambungnya.
Yang dikatakan diare ialah jika Si Kecil BAB sering, bisa lebih dari 4 kali sehari dengan konsistensi yang cair tidak berampas dan tidak padat.
BACA JUGA: Wasabi Manfaatnya Super, Tapi Ini Efeknya Jika Dikonsumsi Berlebih!
Lalu kenapa lebih ditekankan pada konsistensinya dibandingkan frekuensinya?
"Karena diare yang paling sering membuat kematian adalah akibat dehidrasi atau kekurangan cairan. Tapi ingat, yang terbuang dalam tinja cair bukan hanya cairan saja, tapi juga nutrisi," ungkap Arif.
Dengan begitu anak yang sedang mengalami diare bukan hanya membutuhkan lebih banyak cairan melainkan juga nutrisi.
BACA JUGA: Rio Dewanto Suapi Salma dengan Cara Ini, Warganet Salah Fokus!
Biasanya, diare yang dapat menyebabkan dehidrasi jika dialami kurang dari 14 hari alias diare akut (belum lama terjadi).
Diare presisten atau lebih dari 14 hari, lebih sering menyebabkan gangguan gizi.
Patut diwaspadai jika diare disertai darah, dengan atau tanpa lendir, karena ini bisa menjadi penyebab disentri.
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR