Nakita.id - Apa penyebab penyakit ISPA pada bayi?
Penyakit ISPA pada bayi jadi salah satu penyakit yang paling dikhawatirkan setiap orangtua.
ISPA yang memiliki kepanjangan infeksi saluran pernapasan atas ini, memang merupakan jenis penyakit yang bisa dirasakan oleh segala usia, tak terkecuali bayi.
ISPA bisa terjadi karena disebabkan oleh virus yang menyebar melalui udara.
Penyakit ISPA juga bisa mengakibatkan infeksi saluran pernapasan bagian atas yang meliputi hidung, rongga hidung, sinus, tenggorokan atau faring dan kotak pita suara atau laring.
Infeksi ISPA biasanya akan membuat para penderitanya mengalami amandel, flu, sinusitis, rhinitis, laringitis dan faringitis.
Apabila Si Kecil mengalami ISPA, biasanya nafsu makannya akan berkurang, Moms.
Melansir dari Healthline, penyakit ISPA juga akan membuat bayi mengalami beberapa gejala berikut ini.
- Hidung tersumbat
- Pilek
- Batuk
- Bersin
- Suara serak
- Demam ringan
- Ruam
- Kelelahan
- Rewel
Dilansir Cleveland Clinic, gejala-gejala ISPA tersebut biasanya akan berlangsung selama 1-2 minggu.
Baca Juga: Tak Perlu Keluarkan Uang, Begini Cara Mengakses Pelayanan ISPA di Puskesmas
Meski gejala ISPA bisa mereda dengan sendirinya, penyakit ISPA pada bayi perlu diwaspadai apabila Si Kecil mengalami kondisi sesak napas, napas berbunyi hingga membuatnya kejang-kejang.
Penyakit ISPA pada bayi sebenarnya bisa dicegah dengan melakukan beberapa langkah berikut ini.
- Jauhkan bayi dari kontak langsung dengan orang sakit
- Memasuki musim hujan, jangan bawa bayi ke tempat-tempat umum seperti mall atau pasar untuk menghindari keramaian sekaligus mengurangi risiko Si Kecil terpapar orang yang sedang batuk atau pilek
- Hindari Si Kecil agar tidak menyentuh barang-barang dari orang yang sedang sakit
- Ingatkan anggota keluarga lain untuk menjaga kebersihan dengan mencuci tangan, khususnya sebelum ingin menyentuh Si Kecil
- Bersihkan rumah dan kamar Si Kecil secara rutin
- Segera lengkapi imunisasi anak
Itulah informasi seputar penyakit ISPA pada bayi mulai dari gejala hingga langkah pencegahan yang bisa Moms lakukan di rumah.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR