Nakita.id - Pada era pandemi Covid-19 ini, menjaga kesehatan pernapasan tentu penting sekali.
Terutama supaya kita terhindar dari penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang dapat mengganggu pernapasan normal.
Melansir dari Healthline, ISPA dapat memengaruhi sistem pernapasan bagian atas atau hanya sistem pernapasan bagian bawah saja.
Penyebab infeksi saluran pernapasan atas meliputi, faringitis akut, infeksi telinga akut, dan flu biasa.
Sementara, penyebab infeksi saluran pernapasan bawah antara lain bronkitis, bronkiolitis, dan radang paru-paru.
Gejala Covid-19 hampir mirip dengan ISPA, seperti tenggorokan terasa kering sampai nyeri, batuk kering, pilek, demam > 380 C, badan terasa nyeri dan lemas.
Gejala awal infeksi saluran pernapasan akut biasanya muncul di hidung dan paru-paru bagian atas.
Misalnya seperti hidung mampet, baik di sinus hidung atau paru-paru, pilek, batuk, sakit tenggorokan, pegal-pegal, dan kelelahan.
Gejala Covid-19 hampir mirip dengan ISPA, yakni tenggorokan terasa kering sampai nyeri, batuk kering, pilek, demam > 380 C, badan terasa nyeri dan lemas.
Baca Juga: Bisa Disebabkan 200 Virus Lebih Yuk Mengetahui Lebih Dalam ISPA, Masalah Kesehatan yang Sering Dialami Bayi
Selain itu, cara penularan Covid-19 pun hampir sama dengan penularan ISPA yaitu melalui droplet yang dikeluarkan saat batuk dan bersin, bersentuhan dengan benda-benda yang sudah terkontaminasi virus atau bakteri dan pertukaran air liur.
Hal ini tentunya bisa membuat banyak orang keliru, apakah kita sedang mengalami ISPA atau Covid-19, sebab keduanya tak bisa di sepelekan Moms.
Ketika penyakit ISPA berkembang, kemungkinan bisa terjadi demam tinggi dan kedinginan, sulit bernapas, pusing, kadar oksigen darah rendah, serta hilang kesadaran.
Di samping itu juga ada kemungkinan terjadi komplikasi serius yang dapat mengakibatkan kerusakan permanen, bahkan kematian.
Misalnya seperti, henti napas yang terjadi ketika paru-paru berhenti berfungsi, gagal pernapasan, atau gagal jantung kongestif.
Untuk mendapatkan perawatan yang tepat, Moms bisa berobat ke puskesmas terdekat.
Puskesmas telah menyediakan layananan yang mendukung pemeriksaan ISPA sebagai deteksi dini dari kemungkinan Covid-19.
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, Staf Ahli Bidang Desentralisasi Kesehatan Kementerian Kesehatan, dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS meminta kepada seluruh Kepala Puskemas berserta tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas untuk dapat mendeteksi pasien yang datang dengan gejala ISPA karena ini merupakan kriteria dari kasus Suspek Covid 19.
Baca Juga: Patut Dicurigai Jika Dahak di Tenggorokan Tidak Sembuh-sembuh, Bisa Jadi Tanda Tubuh Menderita Penyakit Kronis Seperti Asam Lambung Hingga Infeksi Pernapasan
"Pasien-pasien ya datang ke Puskesmas khususnya dengan gejala ISPA, baik pasien baru atau yang sudah sering ke Puskesmas, tetapi baru pertama kali dengan ISPA tentu itu yang harus di waspadai dan perlu dilakukan skrining untuk bisa memastikan apakah karena Covid 19 atau bukan,'' ungkapnya.
Sementara itu, Fungsional Teknis EPID Subdit Surveilans Kementerian Kesehatan, Vivi Voronika, M.Kes meminta kepada setiap Puskesmas untuk bisa menyamakan persepsi dalam meningkatkan early detection atau deteksi dini.
Khususnya pada pasien yang datang ke Puskesmas dengan gejala ISPA dengan cara melakukan pemeriksaan sampel kepada pasien.
''Nah ini yang perlu kita samakan persepsi untuk meningkatkan early detection, deteksi kita untuk Covid 19 ini," kata Vivi.
"Puskesmas bisa lebih aktif untuk mendeteksi di tengah masyarakat dalam mencari kasus gejala gejala Covid 19 itu, sehingga kedepannya ISPA ISPA yang datang ke puskesmas ini dapat menjadi deteksi dini buat kita untuk menjaring pasien-pasien yang di duga atau suspek Covid 19,'' tambahnya.
Melansir dari Healthline, untuk mendiagnosis ISPA, dokter akan memeriksa cairan dan peradangan di paru-paru dengan mendengarkan suara abnormal di paru-paru ketika pasien bernapas.
Selain itu, mungkin dokter juga akan memeriksa telinga, hidung, dan tenggorokan.
Apabila ada dugaan, infeksi tersebut terjadi di saluran pernapasan bagian bawah, X-ray atau CT scan mungkin diperlukan untuk memeriksa kondisi paru-paru.
Kemudian, dokter juga mengambil sampel swab dari hidung atau mulut untuk memeriksa jenis virus atau bakteri penyebab penyakit.
Baca Juga: Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan Cara Penanganannya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR