Dua bagian tersebut adalah perut dan payudara. Kenapa, ya?
Jika bagian perut bumil dipijat, maka akan berisiko tinggi pada plasenta.
"Kalau kita pijat terlalu kuat, efeknya plasentanya bisa terlepas. Khawatirnya bisa terjadi solusio plasenta di dalam kandungan dan bayinya bisa meninggal," jelas Bidan Febrina.
Tapi Bidan Febrina mengatakan, tidak masalah apabila perut ibu hamil hanya dioleskan minyak atau losyen.
Sementara itu, pijat di payudara bisa memicu munculnya hormon oksitosin.
Apa dampaknya? Moms akan mengalami kontraksi di bagian perut.
"Sebagian besar titik-titik yang ada di payudara itu bisa mengeluarkan hormon oksitosin. Efeknya membuat kontraksi otot-otot rahim," katanya.
Jika terlalu sering dipijat, maka akan memicu terjadinya flek dan pembukaan.
Catatan dari Bidan Febrina, pijat payudara bisa dilakukan di masa kehamilan apalagi untuk mempersiapkan menyusui.
Tapi harus dilakukan pada usia kehamiilan di atas 37 minggu, ya, Moms. Sehingga apabila kontraksi, si Kecil yang ada di dalam kandungan sudah siap untuk dilahirkan.
Nah, itulah tadi beberapa bagian tubuh yang boleh dan tidak boleh dipijat selama masa kehamilan.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR