Saat itu dia sedang hamil tua dan sudah waktunya untuk melahirkan putra sulungnya, Guntur Soekarnoputra.
Tak jarang, Fatmawati menitikkan air mata kala menjahit bendera itu.
Dirinya menjahit dengan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan.
Sebab dokter melarangnya menggunakan kaki untuk menggerakkan mesin jahit.
Fatmawati meninggal dunia pada usia 57 tahun di Kuala Lumpur.
Saat itu dalam perjalanan pulang setelah umrah pada 1980 akibat serangan jantung.
Fatmawati mendapatkan gelar pahlawan nasional dari pemerintah pada tahun 2000.
Yakni dua puluh tahun setelah beliau wafat.
Pemberian gelar pahlawan itu berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 118/TK/2000.
Nah Moms, itulah kisah Fatmawati penjahit bendera merah putih Indonesia.
Semoga Si Kecil dapat memaknai kisah tersebut di momen peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia yang ke-77 ini.
Baca Juga: Cara Mencuci Bendera Merah Putih yang Hendak Dipasang di Depan Rumah Menyambut 17 Agustus
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Profil Ibu Fatmawati Soekarno dan Kisahnya Menjahit Sang Merah Putih..."
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR