Tingginya angka malnutrisi pada remaja putri, berkontribusi pada peningkatan morbiditas dan mortalitas pada kehamilan dan persalinan.
Serta, peningkatan risiko melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR).
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengajak masyarakat melakukan pencegahan dan penanganan stunting pada anak balita.
Salah satunya melalui puskesmas yang menjadi pilar penting dalam program pencegahan stunting di Indonesia.
Diharapkan Puskesmas dapat memaksimalkan pelayanan gizi spesifik melalui Pedoman Manajemen Pelayanan Gizi Spesifik di Puskesmas untuk Percepatan Penurunan Stunting di Indonesia.
Pelayanan gizi spesifik di puskesmas meliputi kegiatan berikut ini.
- Konseling Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA).
- Pemantauan Pertumbuhan dan Pemantauan Status Gizi.
- Suplementasi Gizi dengan pemberian TTD (Tablet Tambah Darah) bagi ibu hamil dan remaja putri.
- Suplementasi kapsul vitamin A untuk anak 6-59 bulan, kapsul vitamin A pada ibu nifas, dan Taburia untuk anak 6-59 bulan.
Taburia adalah bubuk multivitamin dan multimineral untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral anak balita.
Baca Juga: Stunting Ancaman Bangsa! Ketahui Peran Bidan Untuk Cegah Stunting Di Indonesia
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR