Kulit adalah salah satu bagian tubuh yang menjadi tempat bersemayam kuman-kuman yang dikenal sebagai flora normal kulit.
Bila kelenjar keringat aktif, maka lapisan kulit paling luar (lapisan tanduk) jadi lembab atau basah.
Pada saat inilah kuman-kuman yang berada di lapisan paling luar kulit, akan mendegradasi atau memecah lemak kulit hingga muncullah bau yang khas.
Jadi, pada balita sebenarnya tak ada istilah bau badan seperti halnya yang dikenal pada orang dewasa atau biasa disebut Bromidrosis.
Munculnya bau pada balita lebih karena faktor perhatian orang tua terhadap anaknya.
Orang tua mungkin kurang memperhatikan kebersihan badan anak atau orang tua tak memberitahukan kepada pengasuh anaknya agar senantiasa memperhatikan faktor kebersihan badan anak.
Intinya, jika tiap kali anak berkeringat sedikit ataupun banyak, orang tua atau si pengasuh cepat-cepat menyeka badan serta mengganti bajunya, maka si kecil tak bakalan bau.
Banyak-tidak keringatnya juga bisa menimbulkan bau tak sedap.
Banyaknya keringat, baik pada dewasa maupun anak-anak, bisa dipicu oleh keadaan mental dan termal (suhu).
Banyaknya keringat juga bisa ditemukan pada anak yang menderita tumor tertentu maupun faktor keturunan.
Mungkin saja kedua orang tuanya termasuk orang yang banyak keringat. Atau pada anak gemuk, yang cenderung sering berkeringat.
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR