Karena saking tak kuatnya, Susan pun memberanikan diri untuk berbicara kepada sang produser.
Susan juga mengucapkan terima kasih kepada sang produser yang telah membantunya.
Karena, ketika mendapat laporan dari Susan, sang produser sangat peduli dan langsung menindaklanjuti perkara tersebut.
“Sampai akhirnya aku beranikan diri untuk berbicara dan aku berterima kasih juga kepada produser saya di produksi itu, karena dia sangat peduli dan langsung menindaklanjuti hal tersebut,” tutur Susan.
Susan juga sangat menyayangkan karena di dunia perfilman justru ia mendapat tindak pelecehan seksual.
Susan berharap, sesama pekerja bisa menghargai satu sama lain.
Ia juga berharap, semoga kejadian tersebut tidak menimpa siapapun lagi.
“Bagaimana perfilman kita mau maju kalau kita (tim) bukannya saling support tapi tidak saling respect di antara sesama pekerja. Semoga ini tidak terulang kembali ke siapa pun ya,“ kata Susan lagi.
Susan juga berpesan, supaya para perempuan tidak malu untuk meminta bantuan ketika mendapat tindakan pelecehan seksual.
Karena bagi Susan, ketika memilih diam, maka akan semakin banyak korban pelecehan seksual.
“Kita jangan malu, kita jangan salahkan diri kita. Aku tahu tidak mudah untuk berani berbicara dan tidak mudah juga untuk percaya diri, tapi percaya, semakin kita diam semakin banyak korban!” tutup Susan.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR