Dengan mengetahui penyebabnya, kita bisa mencegah kerusakan gigi pada anak. Jadi, lakukan perawatan sejak dini.
Biasakan anak minum air putih seusai makan. Untuk yang lebih besar, ajari berkumur dengan air tersebut.
Sikatlah gigi bayi dengan sikat gigi khusus bayi, minimal sekali sehari dan tak perlu pakai pasta gigi.
Untuk mencegah karies gigi, hindari memberi susu botol sambil anak tertidur dan jangan memberi tambahan gula pada susu formula.
Setelah si kecil umur setahun, ajari ia menyikat gigi. Tanamkan kebiasaan menyikat gigi, minimal 2 kali sehari, sesudah sarapan dan menjelang tidur malam.
Awali dengan sikat tanpa pasta, lalu sedikit demi sedikit beri pasta gigi dengan berbagai rasa yang disukai anak.
Perhatikan makanan yang dikonsumsi anak, jangan beri banyak-banyak makanan manis dan ajarkan anak membersihkan gigi dari sisa-sisa makanan tersebut.
Jangan memberikan susu di waktu malam tapi biasakan memberi air putih.
Juga, hentikan kebiasaan anak yang suka mengemut makanan. Lebih baik cari penyebab mengemutnya, apakah memang karena ia sakit gigi hingga tak bisa mengunyah ataukah karena kurangnya perhatian orang tua.
Bila anak mengemut makanannya, kita sebaiknya mengeluarkan kembali makanan itu dari mulut anak.
Tak kalah penting, periksakan gigi anak secara rutin, minimal 6 bulan sekali, ke dokter gigi. Idealnya, dimulai pada usia 2 tahun, kecuali jika ada masalah serius di usia sebelum itu. (Sumber: Tabloid Nakita)
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR