Yang berat, anak tiba-tiba terbangun dan tergagap-gagap saat tidur lelap akibat sulit bernapas.
Hal ini terjadi karena saat tidur lelap, otot-otot tenggorok jadi sangat rileks hingga amandel yang sudah terlalu besar itu akan menutup tenggorok secara total.
Akibatnya, jalan napas pun tertutup.
Tertutupnya jalan napas ini selain menimbulkan gejala tadi, juga menyebabkan anak kekurangan oksigen.
Akibatnya, jaringan tubuh dan otak tak bisa berfungsi maksimal.
Itu sebabnya anak yang amandelnya terlalu besar akan terlihat lesu, lemas, kurang afktif, dan suka mengantuk.
Daya pikirnya pun akan terganggu lantaran otaknya tak bisa berfungsi maksimal, hingga kecerdasannya bisa menurun.
Selain amandel yang terlalu besar, amandel juga bisa menjadi sarang infeksi (fokal infeksi).
Jika badan lemah -mungkin akibat kelelahan, makan es batu atau makanan lain yang merangsang-, sarang infeksi di amandel akan menyebarkan bakteri ke sekitarnya, hingga terjadilah infeksi akut.
Anak jadi demam, nyeri tenggorok, batuk, dan tak mau makan.
Hal ini akan selalu terjadi berulang walaupun telah berobat secara rajin ke dokter, karena memang sarang penyakitnya ada di amandel.
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR