Nakita.id - Saat anak sakit memang ada kondisi di mana ia harus diberikan obat.
Namun tentunya ada bahaya kalau anak keseringan minum obat, bahkan obat yang biasa diminum seperti obat batuk pilek.
Bisa jadi ada komplikasi di organ tubuh si kecil. Itu sebab, jangan sembarangan memberi obat pada anak.
Pemberian obat pada anak tak bisa sembarangan, baik dari jenis obat, jumlah obat, berapa kali pemberian, sampai cara pemberian.
Obat diberikan harus sesuai petunjuk dokter. Satu atau dua hari sebelum obat habis, sebaiknya anak dibawa kembali bila ia belum sembuh untuk dievaluasi.
Dengan demikian, dokter akan memeriksa kembali penyakitnya, lalu menilai perlu tidaknya obat diganti, diteruskan atau dihentikan.
Juga dievaluasi ada tidaknya efek samping dari penggunaan obat tersebut.
Tentu saja, semua jenis obat punya efek samping dan tetap beracun bagi tubuh. Kecuali bila dipakai secara rasional dan dalam jangka pendek, tak menimbulkan efek samping merugikan. Efek samping muncul pada pemakaian obat-obat tertentu dan dalam jangka waktu lama.
Nah, berikut ini sejumlah obat-obatan yang penting dipahami efek sampingnya.
Pemakaiannya bisa 6-12 bulan. Pemberian selama itu merupakan suatu keharusan dan harus disiplin serta teratur, agar penyakitnya hilang.
Efek samping terutama ke organ hati. Biasanya anak akan tampak kuning. Untuk mengurangi efek sampingnya bisa di-back up dengan pemberian obat-obatan yang melindungi organ hati. Alternatif lain dengan merendahkan dosisnya.
Si Kecil Tak Mau Tampil? Ini Cara Mengatasi Anak yang Malu Tampil di Depan Umum
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR