Nakita.id - Belakangan ini, cuaca panas esktrem melanda Indonesia.
Bahkan beberapa wilayah mengalami kekeringan karena cuaca panas berkepanjangan.
Dalam zona musim BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika pun membenarkan adanya cuaca panas belakangan di Indonesia.
Bahkan, BMKG sampai merilis infografis mengenai monitoring kekeringan meteorologis deret hari tanpa hujan (HTH).
Apakah itu?
Dan wilayah mana saja yang terdampak?
Menurut data yang disajikan BMKG, saat ini telah sekitar 77,5% dari jumlah ZOM (Zona Musim) yang ada di Indonesia mengalami musim kemarau.
Dari prosentase tersebut, 9 daerah tidak mengalami hujan lebih dari 2 bulan.
Beberapa wilayah yang sudah mengalami musim kemarau meliputi Aceh, Sumut, sebagian Riau, Sumbar, sebagian Jambi, sebagian Sumsel, sebagian Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jabar, Jateng, dan Jatim.
Tak hanya itu Pulau Bali, NTB, NTT, sebagian Kalsel, sebagian Kaltim, sebagian Sulut, Gorontalo, sebagian Sulsel, sebagian Sultengg, sebagian Sulteng, sebagian Sulbar, sebagian Maluku, sebagian Papbar dan Papua juga mengalami musim kemarau.
Sementara itu, BMKG juga merilis beberapa daerah yang sudah lama tidak mengalami hujan hingga berada pada kategori panjang ekstrem.
Berikut adalah daftar wilayah pada kategori kemarau ekstrem.
1. NTT: Rambangaru - Sumba Timur (154 hari)
2. Busalangga - Rote Ndao (97 hari)
3. Mapoli-Oepoi - Kota Kupang (78 hari)
4. Daleko - Sabu Raijoa (72 hari)
5. Wedomu - Belu (67 hari)
6. NTB: Buer - Sumbawa (68 hari)
7. Kilo - Dompu (61 hari)
8. Sulawesi Selatan: Bppk Totallasa - Takalar (61 hari)
9. Bali: Sumber Klampok - Buleleng (61 hari)
Baca Juga: Prakiraan Cuaca BMKG: Tetap Waspada untuk Wilayah-wilayah Terdampak Siklon Tropis MA-ON
Dalam cuaca dan situasi yang dikeluarkan oleh zona musim BMKG ini, BMKG juga memberikan imbauan pada masyarakat.
Hal ini karena kondisi tersebut dapat berdampak pada masyarakat dan pemerintah setempat.
Oleh sebab itu, BMKG mengimbau pemerintah dan masyarakat segera melakukan mitigasi.
Salah satunya terhadap pasokan atau ketersediaan air untuk rumah tangga.
Moms diimbau untuk bijak dan hemat dalam menggunakan air.
Hal ini juga secara langsung disampaikan melalui akun Instagram @infobmkg mengenai imbauan penggunaan air.
"Hemat dan gunakan air secara bijak ya guys!
Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama," tulis akun Instagram @infobmkg.
Selain itu, terjadinya kemarau panjang ini juga berdampak pada meningkatnya potensi kebakaran semak, hutan, lahan dan perumahan.
Dengan demikian, sebagai masyarakat yang taat sebaiknya kita ikut membantu dalam mengatasi masalah kemarau panjang ini ya, Moms.
Lakukan imbauan dari BMKG dan jangan melakukan hal-hal yang berisiko pada dampak dari kemarau ekstrem ini.
Baca Juga: Gempa Susulan Sudah 5 Kali Terjadi di Bengkulu, Begini Penjelasan BMKG
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR