Nakita.id – Perlu diperhatikan efek samping yang ditimbulkan dari obat antibiotik pada bayi.
Meski antiobiotik dapat menjadi obat, namun terdapat efek samping yang ditimbulkan dari obat antibiotik pada bayi.
Sebelum mengetahui apa efek samping yang ditimbulkan dari obat antibiotik pada bayi, ketahui dulu apa kegunaan obat antibiotik.
Pada umumnya, penyebab utama dari penyakit anak adalah bakteri dan virus.
Sementara, antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membantu tubuh melawan infeksi bakteri dengan membunuh bakteri atau mencegah replikasinya.
Kendati demikian, bagaimanapun virus juga menyebabkan sebagian besar penyakit anak-anak, dan infeksi virus tidak menanggapi antibiotik.
Menggunakan antibiotik untuk mengobati infeksi virus justru dapat memusnahkan bakteri sehat di dalam tubuh dan dapat berkontribusi pada resistensi antibiotik.
Mengapa resistensi bakteri dianggap berdampak buruk?
Menurut Norton Children, masalah yang sangat serius dan muncul dengan penggunaan antibiotik yang tidak tepat adalah resistensi bakteri.
Tidak hanya antibiotik tidak membantu untuk mengobati banyak kondisi umum atau infeksi virus, mereka sebenarnya dapat membahayakan anak.
Perubahan mikrobioma tubuh telah dikaitkan dengan peningkatan risiko infeksi, penyakit autoimun, dan peradangan kronis.
Baca Juga: Sanmol Drops: Dosis, Manfaat dan Efek Samping untuk Obat Bayi Sesuai Usia
Lantas, kapan bayi harus menggunakan obat antibiotik?
Dokter akan meresepkan antibotik untuk mengatasi penyakit anak yang disebabkan oleh bakteri.
Dilansir dari What to Expect, penyakit yang memerlukan antibiotik antara lain:
Radang tenggorokan, sinusitis bakterial, pneumonia bakteri, beberapa infeksi telinga, impetigo, infeksi kulit bakteri, infeksi saluran kemih dan kandung kemih.
Sementara itu, penyakit yang disebabkan oleh virus yang tidak memerlukan antibiotik meliputi:
Flu biasa, batuk, bronkitis, radang dalam selaput lendir, flu perut.
Terlalu sering menggunakan antibiotik yang tidak perlu dapat membawa anak pada potensi efek samping obat serta risiko reaksi alergi.
Telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kondisi yang melibatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, termasuk penyakit radang usus, penyakit celiac, diabetes, dan asma masa kanak-kanak.
Efek samping pemberian obat antibiotik pada bayi:
Meskipun bermanfaat, antibiotik dapat menyebabkan efek samping yang dari ringan hingga parah. Efek samping yang umum termasuk:
- Diare, mual, dakit perut
Baca Juga: Obat Bayi Sanmol Drops Aman untuk Si Kecil? Bagaimana Efek Sampingnya?
- Reaksi alergi, seperti ruam gatal
- Infeksi jamur
- Demam
- Sariawan
Segera cari pertolongan medis jika anak mengalami reaksi yang lebih serius terhadap antibiotik, termasuk:
Kulit melepuh, ruam gatal, pembengkakan pada wajah dan tenggorokan, masalah pernapasan, hingga diare parah.
Untuk menghindari efek samping antibiotik, dapatkan resep antibiotik hanya jika diperlukan.
Mengonsumsi antibiotik saat tidak diperlukan dapat membuat anak berisiko mengalami efek samping dan mendorong resistensi antibiotik.
Ketika memberi obat berikan obat persis seperti petunjuk arahannya. Pastikan selalu dapat resep obat baru setiap saat. Setiap infeksi memerlukaan obat dan dosis tertentu.
Oleh karena itu, hindari memiliki antibotik lama yang disimpan dari penyakit sebelumnya lalu diberikan lagi kepada anak.
Jangan gunakan antibiotik satu anak untuk orang lain, tidak menutup kemungkinan memberikan obat yang salah sehingga terjadi masalah baru.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Batuk Pilek Bayi dan Aturan Dosisnya, Jangan Sampai Keliru!
Berikan Pengetahuan Mengenai Produksi Pakaian Dalam dengan Cara Edukatif, Rider Resmikan Establishment Underwear Factory di KidZania Jakarta
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR