Semua lendir itu juga bisa mengganggu perut anak atau memicu refleks muntah, yang bisa membuatnya muntah. Dia menambahkan bahwa batuk bisa berlangsung lebih lama daripada pilek setelah pilek biasa.
2. Sinutisis
Jika anak tidak bisa berhenti batuk dan batuk berlangsung lebih dari sepuluh hari, mereka mungkin menderita sinusitis atau radang dalam selaput lendir.
Kondisi ini merupakan peradangan pada lapisan lendir hidung dan sinus yang menciptakan kantong udara di sepanjang alis, tulang pipi, dan hidung.
Sinus menjadi tempat berkembang biaknya bakteri, yang menghasilkan batuk terus-menerus dan sekret hidung tebal berwarna hijau kekuningan. Anak-anak yang lebih besar juga mungkin mengeluh sakit kepala.
3. Alergi
Alergi bisa menjadi penyebab batuk anak jika disertai dengan hidung berair dan mata gatal.
Rinitis alergi dapat bersifat musiman atau abadi dari alergen dalam ruangan sepanjang tahun seperti hewan peliharaan, tungau debu, dan jamur dalam ruangan.
Alergen memicu pelepasan histamin dan zat biokimia lainnya, yang menyebabkan peradangan dan kemacetan, postnasal drip kronis, dan batuk kronis yang persisten pada anak-anak.
4. Asma
Asma adalah kondisi pernapasan yang memengaruhi saluran udara kecil di paru-paru, dan merupakan pemicu umum batuk kronis pada anak-anak.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Obat Alami Rumahan Batuk Berdahak untuk Bayi, Redakan Dahak si Kecil
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR