Gejala dapat disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan atas, alergen yang dihirup, iritan seperti asap rokok, udara dingin dan kering, olahraga, dan bahkan amarah.
Gejalanya anak mungkin mengi atau sesak napas, perasaan sesak di dadanya, atau batuk. Biasanya, anak penderita asma tidak bisa berhenti batuk.
5. Batuk rejan
Batuk rejan (pertusis) adalah penyakit bakteri yang sangat menular pada saluran udara dan paru-paru.
Gejala batuk rejan dimulai dengan gejala seperti pilek (pilek dan bersin) diikuti oleh batuk pendek yang tidak terkendali yang terkadang berakhir dengan teriakan yang tidak salah lagi.
Anak-anak yang lebih besar dan orang dewasa dengan pertusis mungkin hanya mengalami batuk ringan.
Tetapi pertusis dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa pada bayi yang terlalu muda untuk divaksinasi atau belum mendapatkan semua dosis DTaP (vaksin yang juga melindungi dari tetanus dan difteri).
6. GERD
Ketika asam dari lambung naik kembali ke tenggorokan anak karena otot esofagus atau lambung yang lemah, akibatnya bisa menjadi GERD (penyakit refluks gastroesofageal).
Bayi tidak dapat memberi tahu bahwa mereka menderita mulas, tetapi GERD dapat membuat mereka muntah, muntah, atau rewel saat menyusu.
Anak-anak yang lebih besar mungkin mengi dan batuk, terutama di malam hari saat mereka berbaring atau mengeluh sakit di dada atau tenggorokan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Obat Batuk Pilek Bayi dan Aturan Dosisnya, Jangan Sampai Keliru!
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR