Kendati demikian, perkembangan berita atau semacamnya anak-anaknya bisa tahu dari orang-orang rumah.
Bahkan Kartika Putri terkejut selepas dirinya kembali dari luar negeri, anaknya bisa hapal lagu dangdut.
Terbiasa mendengar lagu itu dari gerobak musik yang tiap hari lewat depan rumah, anaknya bisa hapal lagu dangdut tersebut.
Mengenai hal ini Kartika Putri memiliki pola pengasuhan baru.
“Tapi akhirnya kita kasih pola baru, aku bilang ‘oke kamu boleh nyanyi lagu itu tapi kalau ada Aba enggak boleh, shalawat aja,” tutur Kartika.
Dibesarkan dengan keluarga yang kental dengan ajaran agama, Habib dan Kartika memiliki harapan tersendiri untuk masa depan anak-anaknya.
Habib yang memang aktif sebagai pendakwah menginginkan anak-anaknya berkecimpung di dunia yang sama dengan dirinya.
“Anak itu dididik, diatur, dan diarahkan jadi apa yang pertama untuk jadi pendakwah, yang kedua untuk belajar menuntut ilmu, yang ketiga dia harus pesantren,” ujar Habib.
Namun sedikit berbeda dengan Habib, Kartika Putri mengaku ingin anak-anaknya dipersiapkan untuk menghadapi dunia yang sebenarnya.
“Kalau habib kan gitu, kalau aku basicnya adalah kan anak-anak juga ribut orang-orang diluaran kok Syajid, Syatir, Khalisa di international school, kenapa enggak di sekolah islam aja,” terang Kartika.
“Buat aku pribadi, kita punya planing kalau Habib bagian yang menanamkan keagamaan secara dini di rumah, adab, akhlak, semua. Tapi aku mempersiapkan anak-anak untuk menghadapi dunia kenyataan,” pungkasnya.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR