Bila seseorang, termasuk ibu hamil, kekurangan cairan sampai 5 persen dari kebutuhan cairan tubuh, ia akan lemas.
Bila kurangnya hingga 7-10 persen, terjadi peningkatan suhu tubuh yang sangat tinggi karena tubuh tak dapat mengeluarkan panas melalui keringat, hingga yang bersangkutan dapat mengalami pingsan, bahkan sampai koma (heat stroke).
Selain, menyebabkan tekanan darah menurun karena pasokan darah ke organ-organ tubuh berkurang, hingga organ-organ tubuh dan otak kekurangan oksigen serta zat gizi.
Di tingkat ringan, kekurangan cairan tak berdampak pada janin karena tubuh ibu pada prinsipnya berusaha melindungi janin.
Lain hal jika kekurangannya sangat parah, bayi yang dilahirkan bisa kekurangan cairan, juga beratnya akan berkurang dan kulitnya keriput.
Apalagi jika sampai terjadi heat stroke, memang awalnya janin masih dapat terlindungi karena cairan dikonsentrasikan untuknya.
Tapi jika si ibu sampai tak tertolong tentu janin pun akan meninggal.
Biasanya heat stroke terjadi di daerah yang panas sekali atau pabrik yang sangat panas.
Adapun penyebab ibu hamil kekurangan cairan, antara lain: muntah-muntah berat yang biasa terjadi di awal kehamilan/trimester pertama dan diare.
Untuk mengatasinya, ibu hamil harus minum sedikit-sedikit tapi sering.
Bila cara ini tak berhasil, si ibu harus diberikan cairan melalui infus. (Sumber: Tabloid Nakita)
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR