Nakita.id - Kecukupan cairan dalam tubuh sering disepelekan karena umumnya fokus lebih diutamakan pada kecukupan makanan.
Akan tetapi, ibu hamil perlu tahu bahaya yang mengancam kalau kekurangan cairan.
Meski air/cairan tak berfungsi secara khusus dalam kehamilan, tapi kekurangan cairan tetap saja akan membahayakan janin.
Air/cairan merupakan komponen penting dalam tubuh kita karena reaksi biokimiawi dalam tubuh terjadi lewat media air.
Jadi, cairan merupakan pelarut zat-zat gizi yang berada dalam tubuh.
Melalui keringat, air mengeluarkan kelebihan panas dalam tubuh; melalui ginjal, air merupakan perantara untuk mengeluarkan racun yang ada dari tubuh kita.
Selain itu, cairan merupakan bahan penting dalam pengolahan zat makanan dan metabolisme zat gizi di dalam tubuh.
Juga, dengan ada cairan, suhu tubuh dapat dipertahankan normal, yaitu antara 36-37,5 derajat Celcius.
Bagi ibu hamil, air tak berfungsi secara khusus untuk kehamilan maupun janin.
Hanya memang, dalam tubuh wanita hamil terjadi pencairan darah (hemodilusi) yang disebabkan meningkatnya jumlah air dalam tubuh oleh pengaruh hormon.
Kendati demikian, tak disebutkan ada peningkatan kebutuhan cairan pada ibu hamil. Yang jelas, orang dewasa umumnya butuh cairan 2000-2400 ml/hari.
Baca Juga: Cara Mengatasi Asam Lambung Naik Tanpa Obat, Memijat 4 Bagian Tubuh Ini Ternyata Menjadi Rahasianya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR