Nakita.id - Untuk para wanita, mencukur bulu kemaluan adalah hal yang wajib dilakukan setiap bulannya.
Bukan apa, bulu kemaluan sering dianggap mengurangi rasa percaya diri saat berhubungan intim bersama suami.
Saat hamil, Moms juga disarankan oleh dokter untuk berhubungan dengan pasangan, meski tidak boleh sering-sering.
Tapi, saat berhubungan intim inilah Moms muncul rasa percaya diri ketika mencukur bulu kemaluan saat hamil.
Padahal, hal tersebut bisa menimbulkan risiko yang sangat berbahaya lo, Moms.
Mulai dari kondisi kesehatan Moms yang akan menurun, hingga risiko melahirkan secara sesar.
Waduh, kok bisa ya, Moms?
Simak selengkapnya soal bahaya mencukur bulu kemaluan saat hamil.
Ibu hamil memang kerap kali mendapat berbagai pantangan yang harus dilakukan.
Bukan tanpa sebab, ibu hamil bisa saja mengalami penyakit infeksi selama masa kehamilan.
Misalnya saja, penyakit infeksi akibat bakteri yang mungkin terjadi karena ibu hamil mencukur rambut kemaluan.
Siap melahirkan di bulan ke-9? Moms biasanya sudah menyiapkan banyak hal.
Mulai dari penampilan hingga barang-barang untuk bayi.
Misalnya, kemas barang-barang ke dalam tas besar dan cuci perlengkapan bayi sebelum berangkat ke rumah sakit.
Dan yang pasti, sedikit touch-up buat Moms di hari yang sudah ditunggu-tunggu.
Termasuk, mencukur bulu kemaluan.
Sebagian ibu hamil berpendapat bahwa mencukur rambut kemaluan juga mempermudah dokter kandungan dalam membantu kelahiran bayi.
Mendekati HPL, Moms justru mencoba mencukur bulu kemaluan biasanya.
Selain mempermudah dokter, terkadang Moms juga malu kalau bulu kemaluan tumbuh lebat saat menuju hari kelahiran.
Namun, hal ini bisa menimbulkan bahaya tersendiri.
Sebuah studi baru dari University of California di San Francisco menunjukkan, 80 persen wanita bahkan ibu hamil yang sering mencukur rambut kemaluan, lebih mungkin tertular infeksi menular seksual seperti herpes genital, sifilis, gonore, klamidia, HIV, serta kutu publik.
Peneliti menyatakan, ibu hamil yang setiap hari hingga seminggu sekali mencukur rambut kemaluan dilaporkan sebagai yang paling rentan.
Baca Juga: Stop Cukur Bulu Kemaluan Sebelum Melahirkan, Moms Harus Tahu Risiko yang Bisa Terjadi
Risiko mereka terkena infeksi seksual hingga tiga kali lipat dibanding mereka yang hanya sesekali mencukur rambut kemaluan.
Ada juga kemungkinan bahwa kegiatan mencukur mereka, menyebabkan luka terbuka kecil yang tidak disadari.
Dari luka tersebut, bakteri bisa masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penyakit infeksi.
Jika sudah terserang penyakit infeksi, kesehatan ibu hamil dan janin dalam kandungan dapat berisiko.
Melansir National Institutes of Health, ada kemungkinan risiko bayi tertular penyakit infeksi bakteri lebih besar yaitu sekitar 50 persen.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko menularnya penyakit ini ke bayi pada saat persalinan.
Sementara, pada ibu hamil muda dapat berisiko mengalami komplikasi pada kehamilan, seperti keguguran atau kelahiran prematur.
Namun, jika ibu hamil sudah terdeteksi mengalani penyakit infeksi akibat bakteri, segera konsultasikan ke dokter atau spesialis kandungan guna mendapat pertolongan pertama.
Oleh karena itu, jangan remehkan mencukur rambut kemaluan bagi ibu hamil, karena dapat sebabkan masalah kehamilan.
Sementara, bagi ibu hamil yang merasa risih, ada baiknya untuk melakukan merapikan tanpa mencukur rambut kemaluan hingga halus.
Baca Juga: Bukannya Bersih Justru Jadi Rugi Seumur Hidup, Ternyata Ini Bahaya Cukur Rambut Kemaluan Bagi Wanita
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR