Menurut data Global, angka kejadian dari Gangguan Haid pada Wanita usia subur di Indonesia berada di angka 1:10 pasien.
Tingginya angka tersebut, menjadikan Brawijaya Hospital Antasari fokus dalam membentuk layanan gangguan haid terpadu.
Layanan ini terdiri dari serangkaian pemeriksaan, diagnostic, hingga terapi dalam penanganan seluruh keluhan gangguan haid.
Pada hari ini, Jumat (2/9/2022) Satuan Medis Fungsional Obstetri dan Ginekologi Brawijaya Hospital Antasari mengadakan Launching Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu.
Dalam acara tersebut juga diadakan Health Talk, bertajuk "Comprehensive Menstrual Disorders Services, Early Diagnosis to Advance Pelvic Surgery"
Yang artinya, Pelayanan Gangguan Menstruasi Komprehensif, Diagnosa Dini Hingga Bedah Panggul Lanjut.
Pada health talk ini para dokter membahas seluruh kaitan gejala dan penyebab dari gangguan haid hingga penanganan secara komprehensif dan terpadu.
Dokter menjelaskan bahwa Endometriosis bisa menjadi salah satu penyebab gangguan haid.
Endometrioisis merupakan kondisi dimana jaringan yang ada dilapisan rahim (endometrium) ditemukan di luar Rahim, di tempat lain di dalam tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri kronis, kelelahan atau kekurangan energi, depresi, masalah hubungan seks pasangan, ketidakmampuan untuk hamil, dan lainnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR