Nakita.id - Nyeri haid yang tidak biasa sebaiknya jangan disepelekan ya.
Bisa jadi kondisi tersebut merupakan salah satu gangguan haid.
Gangguan haid ada bermacam-macam jenisnya, salah satunya bisa disebabkan oleh endometriosis.
Sebelumnya, yuk simak dulu seperti apa gangguan haid.
Pada dasarnya setiap wanita memiliki siklus haid yang berbeda.
Ada yang selalu tepat waktu tapi ada juga yang tidak teratur.
Haid tidak teratur sendiri ada banyak macamnya, misalnya datang terlambat atau terlalu cepat.
Atau bisa juga haid berlangsung terlalu lama atau terlalu singkat.
Perdarahan saat haid juga bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari biasanya.
Apalagi nyerinya yang tidak tertahankan dan berkepanjangan sampai bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Nah Moms, berikut jenis-jenis gangguan haid yang dapat dialami wanita.
Baca Juga: Perut Bagian Bawah Terasa Nyeri Saat Menstruasi? Begini Cara Mengobatinya dengan Perawatan Rumahan
5 jenis gangguan haid berbeda yang dapat dialami oleh wanita, di antaranya adalah:
- Amenorrhea (tidak haid)
- Perdarahan berlebih
- Dismenore (haid yang terlalu sakit)
- Sindrom prahaid (PMS)
- Kelainan disfonik pra haid (PMDD).
Penyebab keluhan gangguan haid secara umum, dapat digolongkan menjadi:
- Penyebab Organik (Pasca miomektomi, endometriosis, kongesti ovarium, gangguan hipofisis, gangguan gonad (Sindroma Turner), gangguan tiroid, gangguan uterus/vagina.
- Penyebab umum Gangguan gizi, obesitas, psikosis
- Penyebab endokrinologis Ketidakseimbangan hormonal (estrogen & progesteron)
Oleh karena itu, saat mengalami nyeri haid yang tidak biasa sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter.
Menurut data Global, angka kejadian dari Gangguan Haid pada Wanita usia subur di Indonesia berada di angka 1:10 pasien.
Tingginya angka tersebut, menjadikan Brawijaya Hospital Antasari fokus dalam membentuk layanan gangguan haid terpadu.
Layanan ini terdiri dari serangkaian pemeriksaan, diagnostic, hingga terapi dalam penanganan seluruh keluhan gangguan haid.
Pada hari ini, Jumat (2/9/2022) Satuan Medis Fungsional Obstetri dan Ginekologi Brawijaya Hospital Antasari mengadakan Launching Pusat Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu.
Dalam acara tersebut juga diadakan Health Talk, bertajuk "Comprehensive Menstrual Disorders Services, Early Diagnosis to Advance Pelvic Surgery"
Yang artinya, Pelayanan Gangguan Menstruasi Komprehensif, Diagnosa Dini Hingga Bedah Panggul Lanjut.
Pada health talk ini para dokter membahas seluruh kaitan gejala dan penyebab dari gangguan haid hingga penanganan secara komprehensif dan terpadu.
Dokter menjelaskan bahwa Endometriosis bisa menjadi salah satu penyebab gangguan haid.
Endometrioisis merupakan kondisi dimana jaringan yang ada dilapisan rahim (endometrium) ditemukan di luar Rahim, di tempat lain di dalam tubuh.
Kondisi ini dapat menyebabkan gejala seperti nyeri kronis, kelelahan atau kekurangan energi, depresi, masalah hubungan seks pasangan, ketidakmampuan untuk hamil, dan lainnya.
Namun, dengan penanganan endometriosis yang tepat, banyak dari masalah ini dapat diatasi, dan gejala endometriosis menjadi lebih mudah ditangani.
Dokter akan melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengobati endometriosis, pengobatan dilakukan dengan metode berikut ini:
Terapi Obat-obatan
obat-obatan akan diberikan sesuai dengan kondisi kesehatan pasien.
Biasanya, obat yang digunakan merupakan terapi hormonal dan terapi sesuai gejala yang timbul.
Sehingga obat tersebut bisa meredakan atau menurunkan gejala gangguan haid.
Tindakan Medis
Misalnya seperti kuretase, endometrium abrasi, reseksi endometrium, dan histerektomi.
Selain itu, tindakan medis yang dipilih ada juga advanced pelvic surgery dengan metode minimal invasive surgery atau disebut bedah laparoskopi.
Keunggulan dari bedah laparoskopi sendiri antara lain, mempercepat lama rawat dan penyembuhan pasien pasca tindakan.
Layanan Gangguan Haid dan Endometriosis Terpadu biasanya memiliki ahli pada penanganan melalui metode tersebut.
Baca Juga: Mengenal Soal Endometriosis, Kenali Gejala Gangguan Kesehatan yang Bikin Moms Susah Hamil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR