Selain itu efek lainnya, testis tidak berkembang pada bayi laki-laki, pubertas dini pada anak perempuan, dan asma.
Efeknya memang tidak terlihat langsung, namun perlu diantisipasi supaya tidak terjadi di kemudian hari.
Namun, apabila ibu hamil sakit demam tetap perlu diobati sesegera mungkin.
Demam pada ibu hamil yang tidak diobati bisa meningkatkan risiko gangguan saraf dan jantung.
Paracetamol disebut sebagai obat yang relatif aman untuk mengatasi demam pada ibu hamil.
Dibandingkan dengan alternatif obat penghilang rasa sakit jenis non-steroidal anti-inflammatory drug (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin.
Bahkan, penelitian membuktikan NSAID dapat meningkatkan risiko keguguran dan bayi cacat lahir apabila dikonsumsi ibu hamil.
Namun, ibu hamil tetap perlu waspada saat mengonsumsi obat apapun.
Bila perlu, minta dokter untuk meresepkan obat khusus untuk menurunkan demam.
Terutama bagi ibu hamil yang memiliki penyakit liver (hati) atau punya riwayat alergi obat-obatan.
Paracetamol efeknya bisa fatal apabila dimininum oleh penderita gangguan fungsi hati dan punya riwayat alergi.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR