Setelah digunakan seharian, malamnya otak harus diperbaiki atau diingatkan kembali dengan memasukkan sensasi sebagai suatu ingatan.
Untuk mengingatkan susunan 2X2=4, misal, ada satu kolom yang dibikin dan tak akan hilang seumur hidup.
Nah, kolom ini dibuat sewaktu NREMS, sedangkan isinya pada waktu REMS.
Pada bayi, otaknya bisa diibaratkan sebuah komputer yang dapat menyimpan data dalam waktu lama.
Stimulus-stimulus yang diperolehnya ketika bereksplorasi akan diolah pada saat ia tidur. Misal, ia harus mempelajari suhu di bawah 37 derajat adalah dingin, sedangkan yang di atas 37 derajat itu panas; atau, ini suara ibu, itu suara bapak.
Itu semua disimpan dalam memori dan penyimpannya berlangsung saat tidur REM. Inilah yang disebut fungsi psikologis dalam hal perkembangan kognitif dari REMS.
Bila terjadi penyimpangan dalam proses penyimpanan data, fungsi emosi dari REMS pun berperan.
Misal, ibu mencubit si kecil. Cubitan itu di otak bisa diartikan bermacam-macam; bisa marah atau malah sayang.
Nah, bayi akan mempelajarinya karena setiap sensasi dia olah dan diberi warna.
Misal, cubitan ibu terasa pelan sehingga enak, sedangkan cubitan ayah enggak enak karena terlalu keras.
Itulah mengapa, bila ibu mencubit, si kecil mungkin akan tertawa; sebaliknya bila dicubit bapak, ia akan menangis.
Baca Juga: Berapa Lama Waktu Menggendong Bayi dan Tips Menggendong Bayi Lainnya
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | David Togatorop |
Editor | : | David Togatorop |
KOMENTAR