Dads perlu mendukung mereka saat mereka secara mandiri menyelesaikan pekerjaan yang diperlukan untuk mewujudkan visi mereka.
Bantu mereka dengan memecah tujuan menjadi tugas-tugas yang dapat dikelola dan menetapkan tenggat waktu.
Latih dan bantu anak memecahkan masalah yang muncul. Cara ini akan menanamkan daya tahan dan memberikan kebanggaan serta kepercayaan diri yang luar biasa pada kemampuan anak.
Optimisme merupakan salah satu kunci kesuksesan. Seorang pemimpin yang optimis memancarkan kepercayaan diri dan mengilhami optimisme pada orang-orang di sekitar mereka.
Pimpin anak-anak menuju pola pikir yang lebih optimis dengan membantu mereka mengidentifikasi pikiran mereka sebagai optimis atau pesimis dan dengan jelas menguraikan pentingnya berpikir positif.
Puji pikiran optimis anak dan ungkapkan optimisme Dads padanya secara terbuka.
Mengajarkan seorang anak keterampilan seorang pemimpin tidak serta merta memastikan mereka akan menjadi seorang pemimpin ketika dewasa.
Ketika berbicara soal pemimpin, maka tentunya ada anggota tim di sekitarnya.
Untuk itu, coba daftarkan anak dalam berbagai kegiatan tim untuk memberi mereka kesempatan mengamati pemimpin kelompok mereka, mencatat bagaimana mereka mengelola banyak kepribadian dalam kelompok, bagaimana mereka menetapkan pedoman atau menegakkan aturan, dan bagaimana mereka memberikan kesetaraan di antara anggota kelompok.
Kesempatan untuk mengamati keterampilan kepemimpinan yang ditampilkan dalam lingkungan yang lebih kecil sesuai usia memberikan informasi dengan cara yang lebih mudah dicerna dan dapat diterapkan dalam kehidupan anak sendiri.
Nah, itu dia beberapa cara #BerperanSama mengajarkan anak kepemimpinan yang bisa Dads coba.
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR