Nakita.id – Saking gemasnya melihat tingkah lucu kucing, banyak orang yang tidak segan-segan mencium tubuh mereka yang dipenuhi bulu halus.
Apakah Moms menjadi salah satu yang sering melakukan hal ini?
Mencium hewan peliharaan ini bahkan sudah dianggap hal yang biasa di kalangan pecinta kucing.
Kucing sering dianggap sebagai teman mereka sehingga mencium mereka adalah salah tanda untuk mengungkapkan kasih sayang manusia.
Namun, pernahkah Moms menyadari kalau mencium kucing kesayangan memiliki risiko membawa penyakit?
Mencium kucing sebenarnya merupakan perilaku yang tidak disarankan. Hal ini sama seperti saat kita menghindari kontrak dengan orang yang sakit. Begitu juga Moms harus menghindari kucing saat dia sakit.
Yang jadi kesulitan adalah sering kali tidak tahu kapan mereka membawa infeksi atau penyakit.
Meskipun ada beberapa penyakit yang tidak dapat ditularkan dari kucing, ada beberapa penyakit yang dapat Moms alami.
Dilansir dari Vetwest, berikut ini adalah penyakit zoonis yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia:
- Bakteri umum seperti seperti Pasteurella, Staphylococcus, E-coli dan Salmonella.
- Kurap, merupakan infeksi jamur umum yang sangat menular dan sangat umum dialami oleh anak-anak.
- Demam cakaran kucing atau Bartonella terkadang dapat ditularkan ke manusia.
- Parasit, seperti Toksoplasmosis, terkadang dapat ditularkan ke manusia melalui penanganan kotoran kucing yang tidak aman.
Untuk itu, apabila kucing di rumah mengalami penyakit di atas, Moms perlu menjaga jarak dengannya.
Lantas, bagaimana jika mencium kucing di bibir?
Sama seperti mulut manusia, mulut kucing juga mengandung bakteri yang sangat mirip.
Kendati demikian, kucing mengandung bakteri tertentu lainnya di mulutnya, yang menyebabkan penyakit gusi. Mereka juga memakan hewan dan serangga yang mungkin menjadi sarang penyakit.
Sebagai langkah pencegahan, lebih aman untuk mencium bibir kucing. Kecupan di kepala kemungkinan membawa penyakit yang jauh lebih kecil.
Untuk memastikan kebersihan mulut kucing, Moms dapat mempertimbangkan untuk menyikat gigi kucing secara teratur atau memberikan obat kumur.
Siapa yang paling berisiko jika sering mencium kucing?
Jika tubuh memiliki sistem kekebalan tubuh yang sehat dan kucing bebas dari penyakit dan parasit, memberikan kecupan cepat pada kucing mungkin berisiko rendah.
Namun, ada sejumlah orang yang kontak dengan hewan dapat menimbulkan risiko besar. Orang-orang yang harus menghindari kontak dekat dengan kucing meliputi:
Anak kecil, wanita hamil, orang dengan imunokompromais (seperti orang dengan HIV atau menjalani pengobatan kanker), dan orang dengan sistem kekebalan yang rendah.
Terlepas dari risiko bahaya yang ditimbulkan, memelihara kucing di rumah sebenarnya dapat meningkatkan kesehatan.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa memiliki hewan peliharaan meningkatkan suasana hati, menurunkan tekanan darah dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Para peneliti juga menemukan bahwa anak-anak yang tumbuh dengan hewan memiliki lebih sedikit alergi, mungkin karena paparan dini terhadap berbagai bakteri dan virus.
Nah, supaya Moms dan keluarga terhindari dari berbagai risiko bahaya yang dibawa kucing saat menciumnya, berikut ini adalah cara yang aman untuk mencium kucing.
Tips aman mencium kucing
- Cium kucing hanya saat dia tenang dan santai
- Selalu perbarui vaksinasi dan rawat kucing secara teratur untuk kutu dan parasit
- Hindari mencium bibir kucing
- Cuci tangan dengan baik setelah memegang kucing terutama sebelum menyiapkan makanan
- Jauhkan kucing dari bangku dapur dan permukaan lain tempat menangani makanan
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR