Dalam acara yang sama, hadir pula Ainul Yaqin, Personal Care Director, PT Unilever Indonesia, Tbk.
Dalam sambutannya, Ainul menyampaikan pihaknya akan selalu mendorong untuk memberikan dampak yang positif untuk semua masyarakat Indonesia.
Melalui Pepsodent, peresmian BKGN 2022 merupakan contoh bukti yang konkret untuk meningkatkan mutu kesehatan dan kesejahteraan orang banyak.
Sudah 13 tahun BKGN hadir dan melakukan kolaborasi oleh banyak pihak sehingga semakin memperkuat harapan Pepsodent dalam melnjaga kesehatan gigi masyarakat.
“Tidak hanya menumbuhkan bisnis, Unilever Indonesia juga mendorong seluruh brand-nya untuk terus memberikan dampak positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Dukungan Pepsodent dalam kegiatan tahunan BKGN merupakan wujud nyata dari salah satu pilar strategi ‘The Unilever Compass’: meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Di pelaksanaannya yang ke-13 ini, kami percaya dengan kolaborasi berbagai pihak BKGN 2022 akan semakin memperkuat konsistensi Pepsodent dalam melindungi senyum Indonesia,”tutur Ainul.
Drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia juga turut menanggapi, pandemi Covid-19 yang telah meluas di Indonesia membuat meningkatnya permasalahan kesehatan gigi dan mulut.
Terlebih, adanya kemunculan gigi berlubang baru akibat kebiasaan masyarakat yang jarang merawat kesehatan gigi dan mulut.
“Sebagai brand perawatan kesehatan gigi dan mulut yang telah hadir lebih dari 75 tahun di Indonesia, Pepsodent terus mewujudkan purpose untuk mendukung edukasi dan perawatan gigi dan mulut. Hal ini menjadi semakin krusial karena survei Pepsodent memperlihatkan adanya peningkatan permasalahan gigi dan mulut pada masyarakat selama pandemi, seperti kemunculan gigi berlubang baru pada 25% responden akibat menurunnya kebiasaan merawat kesehatan gigi dan mulut,”ujar Drg. Ratu Mirah.
“Dari survei ini terlihat bahwa di masa pandemi kebiasaan orang tua menyikat gigi pada pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur telah menurun sebesar 5%, bahkan pada anak penurunannya dua kali lebih besar, yaitu 11%. Memprihatinkan bahwa meski pandemi sudah mereda, kebiasaan yang terlanjur terbentuk ini belum berubah signifikan,” lanjut drg. Mirah.
drg. Usman Sumantri, MSc, Ketua Pengurus Besar PDGI menanggapi, “Beberapa risiko yang dapat timbul di balik kebiasaan buruk ini adalah masalah gigi berlubang, infeksi gusi, hingga rasa sakit yang sangat mengganggu kenyamanan dan produktivitas. Bahkan di masa pandemi 60% dari orang yang mengalami sakit gigi tetap menghindari berkunjung ke dokter gigi. Untuk itu, diperlukan intervensi segera untuk memulihkan kebiasaan masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut mereka,” sambungnya.
Menyikapi hal ini, Pepsodent bersama PDGI, AFDOKGI, dan ARSGMPI telah menghadirkan berbagai program untuk terus melindungi kesehatan gigi dan mulut masyarakat sekaligus mendukung pemerintah dalam mentransformasi sistem kesehatan di Indonesia.
Salah satu inovasi terbesarnya adalah pemanfaatan teknologi digital melalui layanan teledentistry “Tanya Dokter Gigi by Pepsodent” yang sejak 2020 hingga sekarang telah melayani lebih dari 41.000 masyarakat. Layanan yang dilengkapi dengan fitur video call ini didukung oleh dokter gigi dari 28 Fakultas Kedokteran Gigi dan 107 PDGI cabang.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR