Keanekaragaman hayati memiliki manfaat bukan hanya untuk manusia tapi juga untuk mempertahankan ekosistem.
Misalnya saja hutan hujan tropis yang keanekaragaman hayatinya tinggi lebih mendukung ekosistem dibandingkan pertanian monokultur.
Pertanian monokultur bisa dengan mudah habis bila ada hama menyerang, berbeda dengan hutan hujan tropis dengan varian flora dan faunanya beragam.
Selain berfungsi menjaga keseimbangan ekosistem, keanekaragaman hayati juga memiliki banyak manfaat lain bagi manusia seperti sumber pangan, sandang, papan, obat-obatan, bahan produk kecantikan, dan lain sebagainya.
Salah satu penyebab rusaknya ekosistem adalah bencana alam.
Selain itu, perilaku manusia seperti alih fungsi lahan perkebunan jadi pemukiman bisa mengganggu keanekaragaman hayati.
Contoh lain tentang kegiatan manusia yang mengancam berkurangnya keanekaragaman adalah penangkapan satwa untuk diperjualbelikan. Trenggiling adalah salah satu hewan yang diburu untuk obat tradisional.
Berikut penjelasan mengenai klasifikasi makhluk hidup:
Monera: adalah organisme mikroskopis dan memiliki tipe sel prokaryotik. Monera diketahui banyak menyebabkan penyakit, seperti bakteri Mycobacterium tuberculose yang menyebabkan TBC, Salmonella thyposa yang menyebabkan tifus.
Protista: organisme ini dikelompokkan menjadi satu karena belum memiliki jaringan yang terdiferensiasi, ukurannya ada yang mikroskopis dan ada yang makroskopis.
Fungi: organisme eukaryotik bersel tunggal atau banyak yang dinding selnya tersusun atas kitin.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR