Nakita.id - Apakah Moms sering mengalami gatal-gatal yang berkepanjangan.
Waspadai sejumlah penyakit kulit yang bisa jadi penyebabnya.
Salah satunya penyakit kulit kudis.
Melansir dari Web MD, kudis atau scabies adalah penyakit kulit menular akibat tungau kecil yang masuk dan bertelur di dalam kulit.
Gejala penyakit kulit kudis diantaranya seperti, gatal-gatal parah dan ruam.
Pada awalnya, kudis terlihat mirip dengan jerawat atau gigitan nyamuk.
Namun lama kelamaan, penyakit ini menimbulkan ruam kulit yang sangat parah.
Nah Moms, yuk ketahui berbagai penyebab penyakit kulit kudis dan cara mengobatinya.
Kudis terbentuk dari gigitan tungau kecil berkaki delapan.
Serangga ini sangat kecil sehingga kita tidak dapat melihatnya secara kasat mata.
Tungau tersebut kemudian akan masuk ke dalam kulit dan tinggal disana.
Baca Juga: Penyakit Kulit Eksim: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobatinya
Tungau betina akan makan, bertelur, dan buang kotoran di dalam kulit.
Sehingga kulit kita mengalami ruam merah dan gatal lalu muncul liang seperti terowongan di kulit.
Terowongan ini terbentuk ketika tungau betina masuk ke bawah permukaan kulit untuk bertelur.
Setelah membuat liang, masing-masing tungau betina meletakkan 10 - 25 telur di dalam.
Pola terowongan ini terdiri dari garis-garis yang berwarna seperti kulit atau terkadang abu-abu dan putih.
Biasanya gigitan tungau terdapat di bokong, siku, pinggang, pergelangan tangan, dan kulit di antara jari-jari, kulit di bawah cincin, gelang jam, atau kuku.
Sementara pada anak-anak biasanya di wajah, leher, telapak tangan, dan telapak kaki.
Kudis biasanya menyebar melalui kontak kulit ke kulit yang membuat tungau berpindah.
Penularan juga bisa melalui pemakaian barang-barang pribadi bersama, seperti tempat tidur atau handuk.
Namun, kontak fisik seperti bersalaman atau pelukan minim sekali kemungkinan penularannya.
Sebab tungau tidak bisa melompat atau terbang, mereka merangkak sangat lambat.
Baca Juga: Obat Gatal Tradisional Kunyit dan Jahe Bisa Diminum Langsung untuk Redakan Penyakit Kulit Mengganggu
Kudis adalah penyakit kulit yang sangat menular oleh karenanya harus segera diobati.
Menurut American Academy of Dermatology, jika seseorang belum pernah mengalami infeksi kudis sebelumnya gejalanya tidak langsung muncul.
Biasanya gejala tidak muncul sampai sekitar 2-6 minggu setelah terjadi gigitan.
Namun, jika seseorang pernah mengidap kudis sebelumnya, biasanya gejala akan muncul dalam 1-4 hari.
Dalam beberapa kasus, gigitan kudis dapat mengeras dan berkerak.
Pada fase ini kudis mungkin sudah tidak gatal, namun pengerasan kulit dapat menunjukkan infeksi yang sangat menular.
Melansir dari healthline, berikut cara mengobati penyakit kudis.
Tungau dapat disingkirkan dengan salep, krim, dan losion yang bisa dioleskan langsung ke kulit.
Dokter mungkin akan menginstruksikan untuk memakai obat di malam hari saat tungau paling aktif.
Kemudian sisa krim yang menempel di kulit bisa dicuci keesokan paginya.
Selain obat dari dokter ada juga obat tradisional untuk mengobati kudis.
Sebuah studi kecil menunjukkan minyak pohon teh dapat mengobati kudis sekaligus mengurangi rasa gatal dan membantu menghilangkan ruam.
Namun, apabila tungau sudah bersarang di kulit mungkin sulit diobati dengan minyak ini.
Lidah buaya dianggap memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat meredakan iritasi dan rasa terbakar pada kulit.
Sebuah studi di tahun 2009 menemukan bahwa, lidah buaya sama efektifnya dengan resep obat untuk mengobati kudis.
Pastikan untuk membeli lidah buaya murni, bukan produk yang mengandung lidah buaya.
Capsaicin memiliki sifat penghilang rasa sakit dan telah lama digunakan sebagai obat untuk mengatasi nyeri terbakar.
Meskipun tidak akan membunuh tungau, krim yang dibuat dengan capsaicin dari cabai rawit dapat meredakan rasa sakit dan gatal.
Cara kerjanya dengan membuat kulit tidak sensitif terhadap gigitan serangga yang mengganggu.
Minyak cengkeh dan beberapa minyak esensial lainnya dianggap memiliki sifat insektisida yang dapat membantu menyembuhkan kudis.
Dalam sebuah studi di tahun 2016, para peneliti memeriksa efektivitas berbagai minyak untuk membunuh tungau kudis.
Kemudian ditemukan minyak yang paling efisien adalah minyak cengkeh, minyak palmarosa, minyak geranium, minyak pohon teh, dan minyak lavender.
Baca Juga: 10 Jenis Penyakit Kulit yang Umum Terjadi di Indonesia, Wajib Tahu!
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR