Menurut Maryadi, persentase dari masing-masing pasangan itu akan berbeda tergantung dari pola keuangan yang dijalankan seperti apa.
Selain menyiapkan uangnya, cara mulai investasi berikutnya adalah dengan menentukan tujuannya.
"Karena, dari tujuan tersebut kita bisa tahu berapa lama lagi biaya yang nantinya akan dibutuhkan," terang Maryadi.
Maryadi mencontohkan salah satunya biaya sekolah anak yang menjadi perhatian paling banyak bagi banyak orangtua Indonesia.
"Misalnya, anak baru lahir atau sudah berusia 1 tahun, nah itu coba dihitung. Mau masuknya dari TK atau preschool? Terus kemudian, hitung dari usia anak sekarang. Jadi, nanti kita sudah tahu berapa banyak nanti yang akan dibutuhkan," jelasnya.
"Dan, yang perlu diingat adalah, usahakan hitungnya mundur. Misalkan, masuk itu kan biasanya di bulan Juli, bayarannya kan 6 bulan sebelumnya tuh biasanya, sekitar bulan Januari. Berarti menghitungnya adalah di bulan Desember tahun sebelumnya, supaya aman," lanjutnya menjelaskan.
Lalu, lanjut Maryadi, jika sudah tahu berapa tahun yang dibutuhkan untuk menyiapkan biaya sekolah anak, cobalah untuk melakukan survei.
Mulai dari area tempat tinggal, area sekolah yang ingin dipilih, dan lain-lain. Kemudian, bandingkan satu sama lain sebelum dihitung mundur ulang.
"Sekarang banyak banget kalkulator atau aplikasi khusus untuk menghitungnya. Nah, itu bisa kita hitung dengan misalnya kita masukkan inflasi pendidikan sekitar 10-15 persen, tergantung masing-masing sekolahnya," terang Maryadi.
"Lalu, bisa juga kita survei dengan menanyakan biayanya di tahun lalu agar ketahuan berapa kenaikannya," lanjutnya menerangkan.
Dari situlah, Maryadi melanjutkan, kita akan tahu berapa biaya investasi yang dibutuhkan untuk biaya sekolah anak.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Beli Emas? Ini Tipsnya untuk Investasi Jangka Panjang
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR