Nakita.id - Apakah Moms dan Dads sudah tahu bagaimana cara mulai investasi?
Banyak sekali pasangan millenial yang merasa sudah tahu bagaimana cara mulai investasi.
Padahal, hanya sedikit pasangan millenial yang benar-benar tahu cara mulai investasi yang benar.
Apalagi, tak sedikit juga pasangan millenial yang menginginkan hidup dengan keadaan ekonomi yang stabil meski darurat menimpa.
Moms dan Dads harus tahu, di zaman yang serba maju ini tuntutannya menjadi sangat banyak.
Ditambah, biaya gaya hidup di kota besar seperti Jakarta ini tidaklah kecil.
Bahkan, jika Moms dan Dads saat ini baru atau sudah memiliki anak.
Oleh karena itu, Moms dan Dads harus pintar-pintar mengatur kondisi finansial dalam keluarga kecilnya masing-masing.
Akan tetapi, mengatur kondisi finansial tentu bukanlah hal yang mudah karena, balik lagi, ada saja hal-hal tak terduga yang bisa saja menimpa.
Untuk itulah, penting sekali bagi Moms dan Dads untuk memulai investasi bahkan sebelum hamil atau mungkin melahirkan anak pertama.
Seperti apa caranya? Yuk, kita simak penjelasan berikut ini!
Moms dan Dads, begini cara mulai investasi yang benar menurut seorang perencana keuangan.
Menurut Maryadi Santana, CFP, QWP, seorang financial planner di Finante, pastikan uangnya sudah disiapkan terlebih dahulu sebelum memulai investasi.
"Itu paling penting!" ucap Maryadi dengan tegas, saat diwawancarai Nakita pada Selasa (13/9/2022).
"Kenapa? Kalau tidak ada uang, nanti bagaimana investasinya? Bagaimana cara agar ada uangnya terus?" lanjut Maryadi menyampaikan.
Maryadi bahkan menyarankan untuk membuat anggaran uang keluarga, mulai dari uang rumah tangga, uang pribadi, hingga uang investasi.
"Jadi, tidak sekadar, 'Oh, gajinya segini', kita langsung investasi sebesar berapa persen tanpa tahu uangnya akan dipakai atau tidak sebenarnya," terangnya.
"Jadi, yang penting adalah adain dulu uangnya dengan cara bikin anggaran dulu," pesannya.
Anggaran yang dibuat salah satunya untuk menentukan besarnya investasi yang dibutuhkan tiap bulannya, lalu untuk tujuan ke depannya.
"Karena, kalau investasi tanpa tujuan, kita seperti jalan enggak tahu mau ke mana," jelas Maryadi.
Lalu, bagaimana dengan persentase pembagiannya?
Baca Juga: Penasaran Kalung Emas yang Bagus Kadar Berapa? Berikut Jawabannya Moms
Menurut Maryadi, persentase dari masing-masing pasangan itu akan berbeda tergantung dari pola keuangan yang dijalankan seperti apa.
Selain menyiapkan uangnya, cara mulai investasi berikutnya adalah dengan menentukan tujuannya.
"Karena, dari tujuan tersebut kita bisa tahu berapa lama lagi biaya yang nantinya akan dibutuhkan," terang Maryadi.
Maryadi mencontohkan salah satunya biaya sekolah anak yang menjadi perhatian paling banyak bagi banyak orangtua Indonesia.
"Misalnya, anak baru lahir atau sudah berusia 1 tahun, nah itu coba dihitung. Mau masuknya dari TK atau preschool? Terus kemudian, hitung dari usia anak sekarang. Jadi, nanti kita sudah tahu berapa banyak nanti yang akan dibutuhkan," jelasnya.
"Dan, yang perlu diingat adalah, usahakan hitungnya mundur. Misalkan, masuk itu kan biasanya di bulan Juli, bayarannya kan 6 bulan sebelumnya tuh biasanya, sekitar bulan Januari. Berarti menghitungnya adalah di bulan Desember tahun sebelumnya, supaya aman," lanjutnya menjelaskan.
Lalu, lanjut Maryadi, jika sudah tahu berapa tahun yang dibutuhkan untuk menyiapkan biaya sekolah anak, cobalah untuk melakukan survei.
Mulai dari area tempat tinggal, area sekolah yang ingin dipilih, dan lain-lain. Kemudian, bandingkan satu sama lain sebelum dihitung mundur ulang.
"Sekarang banyak banget kalkulator atau aplikasi khusus untuk menghitungnya. Nah, itu bisa kita hitung dengan misalnya kita masukkan inflasi pendidikan sekitar 10-15 persen, tergantung masing-masing sekolahnya," terang Maryadi.
"Lalu, bisa juga kita survei dengan menanyakan biayanya di tahun lalu agar ketahuan berapa kenaikannya," lanjutnya menerangkan.
Dari situlah, Maryadi melanjutkan, kita akan tahu berapa biaya investasi yang dibutuhkan untuk biaya sekolah anak.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Beli Emas? Ini Tipsnya untuk Investasi Jangka Panjang
Lantas, instrumen investasi seperti apa yang cocok untuk pasangan millenial itu sendiri?
Maryadi menyampaikan, ada cukup banyak tahapan instrumen investasi yang cocok untuk pasangan millenial tergantung dari masing-masing pengalamannya.
"Karena, kita harus lihat, kalau kita ngomong langsung ke saham begitu, sudah punya pengalaman belum di pasar modal? Jangan-jangan belum ada pengalaman," ucap Maryadi.
"Jadi, memang harus dilihat dulu secara personal. Tujuannya apa dulu, secara keuangannya seperti apa. Lalu, lihat juga untuk jangka pendeknya sudah ada atau belum," lanjutnya menyampaikan.
Moms dan Dads harus tahu, dana jangka pendek itu seperti dana darurat yang kebutuhannya juga darurat untuk masing-masing keluarga.
"Kalau belum punya dana darurat, jangan sampai mulainya cuma menyiapkan yang jangka panjang saja, tapi yang jangka pendek ternyata belum siap. Misalkan, buat anak sekolah tapi tiba-tiba nanti untuk keadaan darurat belum siap, lalu nanti uang sekolah anaknya terpakai dalam keadaan darurat," pesan Maryadi.
Untuk dana darurat, karena dipakainya sewaktu-waktu, Maryadi berpesan untuk mengalokasikannya ke reksa dana atau pasar uang. Atau, dicampur dengan tabungan.
"Kenapa tabungan penting? Karena, sewaktu-waktu yang namanya darurat itu cepat diambilnya," jelasnya.
"Nanti begitu sudah aman, antara 3-6 bulan aman, itu bisa disisihkan untuk dana-dana lain. Atau, bahkan dinaikkan untuk kebutuhan apalagi," pesan Maryadi.
Lalu, berapa besar persentase untuk dana darurat?
Menurut Maryadi, itu semua kembali lagi ke masing-masing pasangan, berapa banyak yang dibutuhkan.
Baca Juga: Cara Menjual Emas Supaya Tidak Rugi Besar! Catat Informasinya, Apa Saja yang Harus Disiapkan
Rekap Perjalanan Bisnis 2024 TikTok, Tokopedia dan ShopTokopedia: Sukses Ciptakan Peluang dan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Digital
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR