Karena PERMI dan PSII menjadi partai politik, maka Rasuna Said yang menjadi anggota dari kedua partai itu terkena disiplin PSII, yang melarang anggortanya merangkap dari partai politik lain.
Dengan demikian ia keluar dari PSII dan tetap menjadi anggota PERMI.
Di dalam PERMI kegiatan Rasuna amat menonjol.
Ia memberikan kursus dan usaha Pendidikan yang dilaksanakan atas Prakarsa dan oleh Rasuna Sais antara lain:
- Kursus Pemberantasan Buta Huruf dengan nama Sekolah “Menyesal”
- Membuka Sekolah Thawalib Rendah di Padang dan mengajar di “Sekolah Thawalib Puteri”
- “Kursus Putri” dipimpin oleh Rasuna Said disamping ia mengajar “Kursus Normal” di Bukit Tinggi.
Karena gerakannya yang masif tersebut, polisi rahasia Belanda (PID) mempersempit ruang gerak Rasuna dan rekan-rekannya.
Sedangkan tokoh-tokoh PERMI yang diharapkan berdiri melawan tindakan kolonial ini, justru tidak bisa berbuat apapun.
Rasuna menjadi sangat kecewa.
Ia pun memilih pindah ke Medan, Sumatra Utara.
Baca Juga: 6 Inspirasi Nama Bayi Laki-laki dari Nama Pahlawan Nasional Kemerdekaan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR