Nakita.id – Bagi Moms yang hobi berkebun, kegiatan ini tidak hanya menjadi kesenanga melainkan juga bisa menjadi lahan penghasilan.
Ketika tanaman yang ditanam berhasil, tentu untung yang didapat bisa lebih banyak.
Salah satu tanaman yang terbilang membutuhkan perawatan yang mudah adalah cabai.
Cabai menjadi salah satu bahan pangan yang paling banyak diperlukan saat membuat makanan. Tetapi juga menjadi komoditas yang bisa mendatangkan pundi-pundi uang.
Kendati demikian, masih banyak orang yang belum tahu-menahu bagaimana cara menanam cabai supaya mendapatkan hasil panen yang banyak.
Untuk menghindari timbulnya masalah saat budidaya cabai, Moms perlu melakukan proses penanaman cabai dengan benar.
Dilansir dari buku Standar Operasional Prosedur Budidaya Cabai Rawit yang diterbitkan oleh Direktorat Budidaya Tanaman Sayuran & Biofarmaka, ini adalah kiat yang perlu Moms terapkan supaya sukses menanam cabai.
1. Penyediaan Benih
Keberhasilan dalam menanam cabai salah satu hal yang paling mendasar adalah bagaimana penyediaan benih yang tepat.
Proses ini diperlukan untuk menyediakan benih yang bermutu secara genetik, sehat, serta daya tumbuh yang baik.
Penyemaian dilakukan menggunakan media tanam yang berasal dari campuran pupuk organik, tanah, dan pasir dengan perbandingan 1:1:1.
Baca Juga: 5 Tahapan Menanam Cabai di Rumah untuk Para Pemula, Contek Kiat Suksesnya
Media tanam tersebut harus dalam keadaan steril untuk menghindari penyakit yang menyerang bibit cabai.
2. Persiapan Lahan
Setelah mendapatkan benih yang berkualitas, langkah berikutnya adalah menyiapkan lahan yang sesuai dengan pertumbuhan tanaman.
Tahapan persiapan lahan meliputi; pengolahan lahan, pemberian pupuk dasar, dan atau pemasangan mulsa. Lakukan pembersihan lahan dari sisa tanaman dan sampah kemudian buat bedengan lahan yang diinginkan.
Pupuk dasar yang digunakan dalam bentuk pupuk kandang sekitar 2 minggu sebelum tanam. Pemberian pupuk anorganik N, P, K diberikan 5 hari sebelum tanam dengan cara ditebar, disiram dan ditutup mulsa.
Setelah mulsa terpasang, Moms bisa langsung membuat lubang tanam dengan jarak 50 x 70 cm (musim hujan) dan 40 x 50 cm (musim kemarau).
3. Penanaman
Tahapan ini berupa pemindahan bibit dari dari persemaian ke lahan penanaman hingga tanaman tumbuh secara optimal.
Moms bisa melakukan penanaman ini saat pagi atau sore hari agar benih tidak layu. Sebelum menanam, pastikan untuk memeriksa bibit terlebih dahulu. Contohnya batang tanaman harus tumbuh lurus, perakaran banyak dan pertumbuhannya normal yang bisa dipindah tanam ke lahan terbuka.
4. Pengairan
Pengairan merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan saat menanam cabai. Moms perlu melakukan pengairan di sekitar akar tanaman.
Baca Juga: Anti Gagal! Berikan Pupuk Ini Supaya Tanaman Cabai Tumbuh Subur dan Lebat
Bisa juga melakukan sistem leb sesuai kebutuhan dengan interval satu minggu saat musim kemarau.
Sementara itu, saat musim penghujan tiba, sebaiknya atur drainase agar air bisa berjalan lancar dan tidak membuat akar busuk akibat tergenang.
5. Pemupukan
Selain pengairan, pemupukan juga penentu kesuksesan dalam budidaya cabai. Penambahan unsur hara dilakukan apabila kandungan hara dalam tanah tidak bisa mendukung pertumbuhan tanaman.
Dalam hal ini pupuk yang digunakan antara lain pupuk organik, anorganik, dan pupuk daun. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda.
Pupuk organik berfungsi untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah. Pupuk anorganik berguna sebagai tambahan hara yang diperlukan tanaman.
Pupuk daun diperlukan untuk mengatasi kekurangan jumlah unsur hara mikro yang diperlukan tanaman.
Sementara dolomit untuk untuk memperbaiki ketidakseimbangan unsur hara yang dapat diambil tanaman.
6. Pemasangan ajir
Pemasangan ajir membuat tanaman cabai lebih kokoh dan tidak mudah rebah karena beban uah maupun tiupan angin.
Ajir merupakan penyanggah yang terbuat dari bambu yang digunakan untuk menopang tanaman agar bisa tumbuh tegak.
7. Perempelan atau wiwil
Kegiatan ini dilakukan dengan cara membuang tunas air dan membiarkan tunas keempat dan seterusnya.
Tujuan perempelan yaitu untuk menjaga keseimbangan nutrisi dan asimilat yang berguna dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
8. Pengendalian hama dan patogen
Pengganggu yang menyebabkan gagal panen biasanya adalah hama dan patogen. Untuk itu agar cabai tumbuh dengan baik, Moms harus melakukan pengendalian hama dan patogen.
Pengendalian bisa dilakukan dengan sistem terpadu untuk menurunkan populasi hama dan patogen serta mengurangi intensitas serangan.
9. Panen dan pascapanen
Ketika tahapan sudah dilakukan, tibalah saatnya pada langkah terakhir yakni panen untuk memerik buahnya.
Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman memasuki usia 70-90 hari setelah tanam (HST) untuk cabai hibrida dan 100-110 HST untuk cabai non hibrida.
Kegiatan pasca panen meliputi; sortasi, memastikan buah tidak basah, penyimpanan dalam ruangan dengan sirkulasi udara yang baik, dan pengemasan.
Demikian sejumlah rangkaian menanam cabai yang perlu diterapkan untuk mendapatkan hasil panen yang berkualitas.
Baca Juga: Waktu yang Tepat untuk Menanam Cabai, Saat Musim Hujan atau Musim Kemarau? Ini Dia Jawabannya
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR