Melansir Good Morning America, para ahli sepakat bahwa perubahan iklim dapat memakan banyak korban.
Mulai dari meningkatnya asma dan heat stroke hingga depresi dan kecemasan.
Bahkan, tak terkecuali, berdampak bahaya pada kesehatan kulit kita.
"Ada banyak cara dimana kulit kita berinteraksi dengan lingkungan sekitar," kata Dr. Misha Rosenbach, profesor dermatologi di University of Pennsylvania, AS.
Moms harus tahu, kulit kita adalah garis pertahanan pertama tubuh melawan radikal bebas, bakteri, dan lain-lain yang masuk ke dalam.
Adanya perubahan iklim yang drastis ini tentu membuat kulit kita harus beradaptasi terus menyesuaikan suhu luar.
"Saat suhu naik, kemampuan kulit kita untuk beradaptasi dengan peningkatan suhu juga memiliki batasnya," jelas Dr. Sarah Coates, dokter kulit anak sekaligus asisten profesor dermatologi medis di University of California, AS.
Namun sayangnya, kondisi yang terjadi secara terus-menerus ini akan membuat kulit kesulitan menyesuaikan diri.
Akibatnya adalah bisa menimbulkan penyakit kulit, termasuk yang paling mematikan.
Menurut Dr. Markus Boos, dokter kulit anak di Seattle Children's Hospital, Seattle, AS, penyakit kulit yang ditimbulkan akibat perubahan iklim ini ada bermacam-macam.
Diantaranya seperti eksim (dermatitis atopik) dan pemfigus (kelepuhan yang disebabkan oleh gangguan autoimun).
Baca Juga: Kenali Penyakit Alergi Dermatitis Atopik yang Bisa Menyerang Bayi hingga Dewasa
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR