Eksim sendiri pada umumnya disebabkan oleh polusi udara, khususnya jika Moms tinggal di daerah dengan tingkat kualitas udara yang buruk. Bahkan, bisa berujung pada penyakit eksim jika dibiarkan.
Selain itu, Dr. Boos juga menyampaikan bahwa stres secara emosional dapat menyebabkan eksim, vitiligo, serta psoriasis semakin parah.
Stres ini kemungkinan besar disebabkan oleh mereka yang terdampak akibat bencana alam di tempat tinggalnya.
Pemanasan global yang kian hari kian parah juga dapat meningkatkan penyakit kulit, seperti penyakit Lyme yang disebabkan oleh kutu yang hidup di dalam kulit manusia.
Peningkatan suhu dan kelembaban akhir-akhir ini juga mengakibatkan lebih banyak kasus penyakit kulit dan mulut yang disebabkan oleh enterovirus.
Bahkan, dr. Boos menyebut bahwa kita juga bisa terkena demam lembah atau dikenal sebagai coccidioidomycosis dalam sebutan medisnya.
Demam lembah (coccidioidomycosis) adalah infeksi jamur yang ditularkan melalui pernapasan yang dapat menyebabkan kerusakan kulit.
Bahkan terkadang, dapat menyebabkan kematian jika jamur menyebar ke seluruh tubuh.
Lalu parahnya, adanya peningkatan suhu dan paparan sinar UV, serta kerusakan lapisan ozon yang parah dianggap bisa tingkatkan risiko berbagai jenis kanker kulit, Moms.
Nah, itulah dampak penyakit kulit yang ditimbulkan akibat perubahan iklim.
Semoga penjelasan di atas benar-benar bermanfaat ya, Moms!
Baca Juga: Mengenal Penyakit Kulit Rosacea yang Dialami Maia Estianty, dari Penyebab hingga Cara Mengobatinya
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR