"Untuk uji coba ini, setiap kota ada 1.000 rumah tangga yang mendapat kompor listrik induksi dan alat masak dari PLN," jelas Dadan.
Bukannya akan lebih membuat biaya listrik bengkak, penggunaan kompor listrik ini disebut akan lebih hemat biaya.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reform (IESR) Fabby Tumiwa.
Fabby Tumiwa mengatakan bahwa kompor listrik diklaim bisa menghemat biaya sebesar 10-30 persen ketimbang penggunaan kompor gas.
Hal ini bisa terealisasi jika penerapan konversi kompor gas ke kompor listrik ini harus dibarengi dengan pengonversian daya listrik masyarakat miskin dengan benar.
Selain itu, tujuan pemerintah mengadakan program konversi kompor listrik ini adalah agar masyarakat miskin tidak terbebani dengan biaya pembayaran listriknya di mana untuk menggunakan kompor listrik ini masyarakat harus menambah daya listrik.
Hal serupa juga dibenarkan oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (14/9/2022) lalu.
Darmawan menuturkan pengguna kompor induksi akan menggunakan jalur khusus, dan tidak mengganggu listrik yang sudah terpasang.
"Untuk aplikasi kompor induksi ini memang ada missinterpretasi di luar. Seakan kami meningkatkan daya dan tarif listrik pelanggan kami yang 450 VA. Untuk kompor induksi, kami menggunakan MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama," ujar Darmawan.
Darmawan merinci, harga keekonomiannya adalah Rp19.698 per kg, dengan harga subsidi elpiji sebesar Rp4.250 per kg. Dengan rantai pasok hingga ke masyarakat harga elpiji mencapai Rp 5.250 per kg, sehingga pemerintah memberikan subsidi senilai Rp15.448 per kg.
Sementara itu, harga keekonomian kompor induksi yakni Rp11.792 per kg listrik ekivalen dengan sekitar 7,18 Kwh. PLN melepas biaya listrik untuk memasak ekivalen Rp4.550 yang dibayar masyarakat. Artinya per kalori memasak dibandingkan dengan elpiji akan lebih murah Rp720.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR