Nakita.id - Orangtua sebaiknya mulai mengembangkan minat membaca anak sejak dini.
Caranya dengan mengajak anak untuk membaca beragam buku yang menarik.
Moms juga bisa mengajak anak ke perpustakaan dan biarkan mereka memilih buka yang disukai.
Apalagi, saat ini, perpustakaan ada dimana-mana dan semakin mudah diakses, misalnya di sekolah.
Namun sayangnya, berdasarkan data Statistik Pendidikan 2019-2020 yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi menunjukkan bahwa, jumlah perpustakaan di sekolah masih belum merata.
Dari jumlah 148.673 sekolah dasar, terdapat lebih dari 50.341 sekolah dasar belum memiliki
perpustakaan.
Mayoritas sekolah tersebut berada di wilayah Indonesia bagian Timur.
Sementara itu, berdasarkan data dari Statistik Pendidikan 2019-2020, kondisi perpustakaan sekolah yang fisiknya masih baik hanya di 13.927 sekolah dasar.
Selebihnya kondisi perpustakaan tersebut rusak ringan, sedang, dan berat.
Tidak hanya itu saja, dari sekolah-sekolah yang sudah memiliki perpustakaan, tidak semua perpustakaan berfungsi dan digunakan oleh anak-anak.
Padahal, perpustakaan sekolah yang berfungsi dengan baik akan sangat mendukung peningkatan keterampilan membaca para siswa di sekolah tersebut.
Baca Juga: Bisa dengan Kegiatan yang Seru, Berikut Ini Cara Berperan Sama Mengajarkan Anak Membaca
Melihat kondisi tersebut, saat ini mulai diadakan program untuk menyediakan perpustakaan bagi anak-anak di sekolah dasar Indonesia Timur.
Taman Bacaan Pelangi bersama dengan Pemerintah Kabupaten Nagekeo meresmikan 56 Perpustakaan Sekolah Dasar di Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT.
Perpustakaan ini akan bermanfaat untuk 6.300 Anak di sekolah-sekolah di Kabupaten Nagekeo.
Ke-56 perpustakaan sekolah tersebut diresmikan dalam kurun waktu dua minggu mulai dari 19 September 2022 hingga 5 Oktober 2022.
Selain mendirikan perpustakaan ramah anak, sebanyak 567 guru dan kepala sekolah di 56 sekolah dasar tersebut juga akan mendapatkan pelatihan-pelatihan.
Pelatihan tersebut mengenai sistem pengelolaan perpustakaan dan berbagai program literasi pengembangan kebiasaan membaca anak.
Bupati Nagekeo, dr. Johanes Don Bosco Don, M.Kes. mengatakan bahwa, pendidikan adalah salah satu prioritas tertinggi Kabupaten Nagekeo.
Nila Tanzil, Pendiri Taman Bacaan Pelangi mengungkapkan alasannya membangun perpustakaan ramah anak di sekolah-sekolah NTT.
"Keberadaan perpustakaan ramah anak akan berdampak positif terhadap kemampuan literasi anak-anak di Nagekeo," kata Nila.
“Kami berharap ke-56 perpustakaan ramah anak ini dapat menjadi contoh yang dapat diterapkan pula oleh sekolah-sekolah dasar lainnya, baik di Kabupaten Nagekeo maupun daerah-daerah lain di Indonesia,” sambungnya.
Baca Juga: Berperan Sama Meningkatkan Kefasihan Membaca pada Anak, Coba Lakukan 7 Cara Ini di Rumah
Sejumlah 56 perpustakaan ramah anak akan tersebar di sekolah-sekolah dasar di enam kecamatan Nagekeo.
Diantaranya terletak di Kecamatan Aesesa, Aesesa Selatan, Boawae, Mauponggo, Nangaroro, Keo Tengah, dan Wolowae.
“Dengan diresmikannya perpustakaan-perpustakaan di Nagekeo ini, maka Taman Bacaan Pelangi
telah mendirikan total 205 perpustakaan ramah anak yang tersebar di 19 pulau di Indonesia
Timur," kata Nila.
Nila menjelaskan bahwa, perpustakaan berperan penting dalam mengembangkan minat baca, kemampuan literasi, maupun perkembangan karakter anak.
"Anak menjadi kreatif, mampu berimajinasi, berempati, dan berani bermimpi besar," katanya.
"Oleh sebab itu, Taman Bacaan Pelangi berkomitmen untuk terus mendirikan perpustakaan-perpustakaan berkonsep ramah anak di Indonesia," sambungnya.
"Terutama di daerah-daerah pelosok Indonesia Timur, serta meningkatkan kapasitas guru-guru di
berbagai pelosok Indonesia,” ujar Nila.
Taman Bacaan Pelangi (Rainbow Reading Gardens) adalah yayasan yang bergerak di
bidang pendidikan.
Yayasan ini fokus mengembangkan kebiasaan membaca anak dan peningkatan kemampuan literasi anak melalui pendirian perpustakaan-perpustakaan sekolah berkonsep ramah anak di daerah-daerah terpencil di Indonesia Timur.
Taman Bacaan Pelangi didirikan pada tahun 2009 oleh Nila Tanzil.
Yayasan ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca anak-anak, mengembangkan kebiasaan membaca anak sejak usia dini, serta menyediakan akses buku untuk anak-anak yang tinggal di daerah pelosok di Indonesia Timur.
Baca Juga: Kapan Waktu Terbaik Mengajarkan Anak Membaca? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR