Nakita.id - Supaya aman, berikut rekomendasi alat kontrasepsi sesuai dengan tujuannya dari BKKBN (Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional).
Ada banyak rekomendasi alat kontrasepsi yang bisa Moms dan Dads gunakan.
Tapi rekomendasi alat kontrasepsi harus benar-benar dari dokter atau ahli lain seperti bidan ya Moms.
Jangan sampai, Moms menggunakan suatu alat kontrasepsi hanya sekadar melihat orang lain.
Perlu diketahui! Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda.
Karena hal tersebutlah, tidak semua alat kontrasepsi bisa cocok di tubuh seseorang.
Makanya, pemilihan alat kontrasepsi tidak semudah yang dibayangkan.
Menentukan kontrasepsi yang cocok atau tidak harus berdasarkan pertimbangan.
Itulah pentingnya, pemahaman terkait alat kontrasepsi beserta manfaat, kelebihan, dan kekurangannya yang harus Moms ketahui.
Karena dengan pemahaman yang baik, Moms pun akan lebih mudah memilih kontrasepsi yang ingin digunakan.
Banyak orang yang takut memasang alat kontrasepsi karena belum mendapatkan edukasi yang baik.
Dengan begitu, penting sekali untuk para Moms dan Dads datang bersama ke Puskesmas, bidan, ataupun rumah sakit ketika hendak memasang alat kontrasepsi.
Nantinya, tenaga ahli seperti dokter, dan bidan, akan memberitahu edukasi alat kontrasepsi terkait dengan cara kerjanya, kelebihannya, serta efek samping yang akan ditimbulkan.
Selama ini banyak orang keliru, karena menilai pemasangan alat kontrasepsi diserahkan sepenuhnya kepada perempuan.
Padahal peran laki-laki dalam pemasangan alat kontrasepsi sangat dibutuhkan.
Karena ini akan berdampak bagi kesehatan istrinya, serta berpotensi mengganggu hubungan seksualnya.
Kepala BKKBN sekaligus Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan Dr. (H.C). dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) mengatakan, memilih alat kontrasepsi harus disesuaikan dengan tujuannya.
Karena tujuan pemasangan alat kontrasepsi beragam Moms, sebagai berikut:
Banyak pasangan yang ingin sekali menunda kehamilan karena belum siap memiliki anak.
Biasanya, pasangan muda yang usianya masih belum cukup maka mau tidak mau harus menunda kehamilan.
"Alat kontrasepsi ini kan ada banyak macamnya, ada yang dipakai untuk menunda kehamilan. Contoh, ada yang sudah menikah tapi umurnya belum sampai 20 tahun dan harus menunda kehamilan," ucap dr. Hasto pada Nakita dalam wawancara khusus, Senin (19/9/2022).
Baca Juga: Jenis KB Untuk Menunda Kehamilan Bagi Pengantin Baru, Pilih Alat Kontrasepsi yang Tepat!
Pasalnya, jika usia masih terlalu muda maka kehamilan yang dijalankan pun berisiko tinggi.
"Karena jika hamil terlalu muda anaknya bisa mengalami stunting, meningkatkan angka kematian ibu dan bayi," sambung dr. Hasto.
Selain usia yang masih muda, banyak pasangan yang memang belum siap saja ketika memiliki buah hati.
Maka keduanya sepakat untuk menunda kehamilan terlebih dahulu.
Jika tujuannya adalah menunda kehamilan, maka rekomendasi dari dr. Hasto adalah alat kontrasepsi yang tidak permanen.
"Ada juga pasangan yang sudah menikah tapi belum siap punya anak akhirnya sepakat untuk menunda kehamilan. Nah, ini alat kontrasepsi atau obat yang digunakan sifatnya harus tidak permanen," ungkapnya.
Ada banyak alat kontrasepsi yang tidak permanen dan bisa membuat Moms langsung subur ketika tidak menggunakannya lagi.
Diantaranya adalah kondom dan juga pil KB yang bisa Moms dan Dads gunakan.
"Kontrasepsi yang dipakai harus yang bisa pulih suburnya cepat, begitu stop langsung subur. Contohnya, kondom, pil KB," tegasnya.
Ada pasangan yang memang tujuan penggunaan kontrasepsinya untuk menjarangkan suatu kehamilan.
Biasanya, orang yang ingin menjarangkan kehamilan memang sengaja ingin membuat jarak anaknya tidak terlalu berdekatan.
Baca Juga: Memahami Pengertian Kontrasepsi Pada Pria dan Wanita Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
dr. Hasto pun mengatakan, jarak kehamilan yang disarankan BKKBN adalah 3 tahun Moms.
Waktu 3 tahun ini merupakan ideal untuk Moms hamil kembali.
Sehingga rahim menjadi lebih siap, dan anak yang sudah dilahirkan pun tumbuh kembangnya tidak terganggu karena sudah mendapatkan ASI secara penuh selama dua tahun.
Rekomendasi kontrasepsi yang digunakan untuk menjarakan kehamilan adalah IUD Moms. Karena IUD bisa mencegah kehamilan selama 3 tahun lamanya.
"Saran kita, jarak kehamilan itu 3 tahun. Nah, jika ingin menjarakan kehamilan selama 3 tahun maka alat kontrasepsi yang digunakan bukan sekadar pil, kondom, atau pil, tapi bisa pakai susuk, atau IUD," kata dr. Hasto.
Banyak juga pasangan yang tujuan memasang alat kontrasepsinya untuk menghentikan kehamilan.
Dalam artian, anak yang dimilikinya sudah cukup dan tidak ingin menambah kembali.
dr. Hasto menjelaskan, KB untuk mengehentikan kehamilan disebut dengan kontrasepsi mantap.
Kontrasepsi mantap ini diperuntukkan untuk laki-laki dan perempuan.
Untuk laki-laki namanya vasektomi, sedangkan untuk perempuan tubektomi.
"Ada cara yang namanya kontrasepsi mantap. Contohnya, steril untuk laki-laki namanya vaesktomi, untuk perempuan namanya tubektomi," tutup dr. Hasto.
Uang Donasi Agus Salim Sudah Kembali ke Yayasan, Kuasa Hukum Malah Ungkap Agus Bisa Melihat Sejak Pertama Bertemu
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR