"Karena jika hamil terlalu muda anaknya bisa mengalami stunting, meningkatkan angka kematian ibu dan bayi," sambung dr. Hasto.
Selain usia yang masih muda, banyak pasangan yang memang belum siap saja ketika memiliki buah hati.
Maka keduanya sepakat untuk menunda kehamilan terlebih dahulu.
Jika tujuannya adalah menunda kehamilan, maka rekomendasi dari dr. Hasto adalah alat kontrasepsi yang tidak permanen.
"Ada juga pasangan yang sudah menikah tapi belum siap punya anak akhirnya sepakat untuk menunda kehamilan. Nah, ini alat kontrasepsi atau obat yang digunakan sifatnya harus tidak permanen," ungkapnya.
Ada banyak alat kontrasepsi yang tidak permanen dan bisa membuat Moms langsung subur ketika tidak menggunakannya lagi.
Diantaranya adalah kondom dan juga pil KB yang bisa Moms dan Dads gunakan.
"Kontrasepsi yang dipakai harus yang bisa pulih suburnya cepat, begitu stop langsung subur. Contohnya, kondom, pil KB," tegasnya.
Ada pasangan yang memang tujuan penggunaan kontrasepsinya untuk menjarangkan suatu kehamilan.
Biasanya, orang yang ingin menjarangkan kehamilan memang sengaja ingin membuat jarak anaknya tidak terlalu berdekatan.
Baca Juga: Memahami Pengertian Kontrasepsi Pada Pria dan Wanita Beserta Kelebihan dan Kekurangannya
dr. Hasto pun mengatakan, jarak kehamilan yang disarankan BKKBN adalah 3 tahun Moms.
Uang Donasi Agus Salim Sudah Kembali ke Yayasan, Kuasa Hukum Malah Ungkap Agus Bisa Melihat Sejak Pertama Bertemu
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR