Banyaknya suporter yang berdesakan di area lapangan dan penembakan gas air mata, menyebabkan banyak orang mengalami sesak napas akibat kekurangan oksigen.
Namun, asap gas air mata yang di lontarkan pihak keamanan mengarah ke tribun hingga mengepul di sisi selatan.
Setidaknya hingga kini sudah tercatat lebih dari 150 korban jiwa atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Sabtu malam kemarin.
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang dilansir dari Tribunnews.
"Kami menyampaikan bela sungkawa sedalam-dalamnya atas jatuhnya korban jiwa dan luka-luka dalam tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan yang terjadi setelah selesainya laga pertandingan sepakbola Arema vs Persebaya pada tanggal 1 Oktober 2022.
Kami mendapat laporan perkembangan bahwa sampai dengan Pukul 07.30 WIB, telah ada 153 korban jiwa dari kejadian ini," tulis pernyataan YLBHI.
Dipastikan korban dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan ini masih akan terus bertambah.
Melansir dari Tribunnews, disebutkan ada 180 orang yang tengah menjalani perawatan.
Sebanyak 125 Aremania (sebutan supporter Arema FC) dinyatakan meninggal dunia.
Dalam kerusuhan yang di terjadi di Malang, Jawa Timur tersebut, disebutkan dua anggota polisi juga ikut tewas di insiden Sabtu malam lalu.
Seluruh korban yang meninggal dunia, dibawa ke RSSA, dan nantinya akan diserahkan ke keluarga untuk dikuburkan.
Penulis | : | Geralda Talitha |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR