Namun, menggunakan larutan pembersih lantai yang salah dapat menyebabkan sedikit lebih banyak kekacauan.
Misalnya, jika Moms menggunakan larutan pembersih lantai yang tidak cocok untuk lantai kayu keras, itu dapat mengupas lapisannya, atau ketika menggunakan pembersih lantai berlilin pada ubin, ini bisa membuat lantai terasa licin atau terlihat kabur.
Jika Moms berpikir bahwa memilih pel hanyalah masalah preferensi pribadi, pikirkan lagi.
Natalie Barrett, seorang profesional kebersihan dan supervisor kualitas di Nifty Cleaning Services, menjelaskan kalau pilihan pel tergantung pada jenis lantai yang Moms miliki.
Misalnya, lantai ubin keramik membutuhkan pel strip mop, sedangkan lantai yang halus (seperti kayu keras) membutuhkan pel spons atau sponge mop.
Alasannya? Jika tidak menggunakan pel strip mop pada ubin keramik, tetapi menggunakan pel spons, Moms berisiko mendorong kotoran dari ubin ke dalam nat.
Lantai halus atau kayu keras tidak memiliki nat atau bukaan sehingga itulah mengapa pel spons adalah yang terbaik.
Beberapa bahan pembersih akan meninggalkan noda berminyak jika tidak dipilih dengan benar.
Misalnya, jika Moms membersihkan permukaan lantai kayu, tidak disarankan menggunakan pembersih lantai dengan bahan-bahan, seperti amonia, cuka, dan minyak.
Lantai batu alam, di sisi lain, tidak cocok dengan pembersih berbasis lemon atau cuka.
Periksa label produk pembersih lantai untuk melihat permukaan apa yang direkomendasikan sebelum mulai mengepel.
Baca Juga: Kerap Jadi Pertanyaan Besar, Bolehkah Menyapu dan Mengepel Lantai Saat Hamil Tua? Ini Penjelasannya
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR