Nakita.id - Setiap rumah punya kebiasaan mengepel lantai yang berbeda-beda, lo.
Ada orang yang suka menyapu dulu baru mengepel, ada juga yang kebalikannya.
Ada yang suka menggunakan air hangat, ada yang pakai air biasa.
Tapi, bagaimana cara mengepel lantai yang benar sebenarnya ya, Moms?
Simak penjelasan di bawah ini mengenai cara mengepel yang benar.
Dengan begitu, Moms tidak akan salah lagi dan lantai jadi lebih bersih dari biasanya.
Mengutip Readers Digest, Moms bisa melakukan cara mengepel lantai dengan benar ini kalau ingin rumah bisa bersih sekali pel saja.
Jodie Hamilton, seorang ahli kebersihan bersertifikat di Amazing Services, mengatakan kalau titik awal dalam mengepel lantai adalah mengidentifikasi jenis lantai yang akan dipel.
Setelah itu, pilih pel, ember, dan produk pembersih lantai yang tepat untuk mengepel lantai tersebut.
Alat pembersih dan solusi yang Moms perlukan bisa berbeda, tergantung pada jenis lantai.
Menggunakan jenis pel yang salah untuk jenis lantai tertentu tidak akan merusaknya, tetapi juga tidak akan membersihkannya karena hanya akan mendorong kotoran ke sekitarnya.
Namun, menggunakan larutan pembersih lantai yang salah dapat menyebabkan sedikit lebih banyak kekacauan.
Misalnya, jika Moms menggunakan larutan pembersih lantai yang tidak cocok untuk lantai kayu keras, itu dapat mengupas lapisannya, atau ketika menggunakan pembersih lantai berlilin pada ubin, ini bisa membuat lantai terasa licin atau terlihat kabur.
Jika Moms berpikir bahwa memilih pel hanyalah masalah preferensi pribadi, pikirkan lagi.
Natalie Barrett, seorang profesional kebersihan dan supervisor kualitas di Nifty Cleaning Services, menjelaskan kalau pilihan pel tergantung pada jenis lantai yang Moms miliki.
Misalnya, lantai ubin keramik membutuhkan pel strip mop, sedangkan lantai yang halus (seperti kayu keras) membutuhkan pel spons atau sponge mop.
Alasannya? Jika tidak menggunakan pel strip mop pada ubin keramik, tetapi menggunakan pel spons, Moms berisiko mendorong kotoran dari ubin ke dalam nat.
Lantai halus atau kayu keras tidak memiliki nat atau bukaan sehingga itulah mengapa pel spons adalah yang terbaik.
Beberapa bahan pembersih akan meninggalkan noda berminyak jika tidak dipilih dengan benar.
Misalnya, jika Moms membersihkan permukaan lantai kayu, tidak disarankan menggunakan pembersih lantai dengan bahan-bahan, seperti amonia, cuka, dan minyak.
Lantai batu alam, di sisi lain, tidak cocok dengan pembersih berbasis lemon atau cuka.
Periksa label produk pembersih lantai untuk melihat permukaan apa yang direkomendasikan sebelum mulai mengepel.
Baca Juga: Kerap Jadi Pertanyaan Besar, Bolehkah Menyapu dan Mengepel Lantai Saat Hamil Tua? Ini Penjelasannya
Untuk pembersih lantai kayu keras swakarya, Hamilton menyarankan kombinasi air perasan lemon, minyak zaitun, dan air panas.
Untuk pembersih ubin keramik buatan sendiri, Moms dapat mencampur boraks dengan air, atau mencampur dua galon (9 liter) air panas dengan dua sendok makan sabun castile dan beberapa tetes minyak esensial favoritmu.
Jangan lewatkan langkah ini karena para ahli mengatakan kalau menyapu atau memvakum lantai yang akan dipel itu penting.
Jadi, hindari membuat kotoran berlumpur atau lantai yang lengket dengan menyapu atau memvakum lantai untuk hilangkan kotoran berlebih dari permukaan lantai sebelum Moms mulai mengepel.
Vacuum cleaner atau penyedot debu terbaik akan menyedot kotoran Vakum lantai terlebih dahulu sebelum Moms mengepel.
Jika tidak divakum atau disapu, Moms hanya akan mengotori kotoran di sekitar lantai.
Apabila Moms melihat ada noda membandel atau tumpahan makanan, inilah saatnya untuk mengambil spons lembut untuk menghilangkannya sebelum memulai proses mengepel.
Barrett mengatakan kalau yang terbaik adalah menyedot debu jika Moms hanya memiliki rambut atau debu di permukaan lantai.
Sementara, menyapu adalah pilihan yang lebih baik jika Moms mencoba menghilangkan kotoran yang lebih besar.
Carilah penyedot debu yang memiliki bulu lembut (agar tidak menggores lantai) dan daya hisap yang kuat yang dapat menarik kotoran keluar dari setiap sudut atau celah.
Setelah lantai disapu atau divakum, saatnya mengambil ember. Campur produk pembersih lantai dengan air hangat di dalam ember, ikuti instruksi pada label kemasan pembersih lantai.
Gunakan ember yang dapat menampung setidaknya lima galon air atau sekitar 18 liter (lebih kecil akan lebih sulit untuk mencelupkan pel).
Jika ini adalah pertama kalinya Moms menggunakan produk pembersih lantai yang baru dipilih, pastikan untuk membaca instruksi dengan cermat dan campur dengan air seperti yang disarankan.
Kesalahan dalam mencampur pembersih lantai dan air dapat memberimu hasil yang sama sekali berbeda dari yang dimaksudkan.
Misalnya, menggunakan terlalu sedikit air dapat meninggalkan residu lengket yang hanya menarik lebih banyak kotoran, sedangkan menggunakan terlalu sedikit tidak akan efektif.
Barrett menjelaskan kalau Moms perlu mencelupkan pel ke dalam ember dan buang kelebihan air menggunakan pemeras atau diperas dengan tanganmu.
Namun, kain pel hanya boleh lembap, tidak meneteskan air. Hal ini sangat penting ketika Moms berurusan dengan lantai kayu.
Menggunakan pel yang terlalu basah dan meninggalkan air di mana-mana bisa merusak lantai.
Terlalu banyak air pada lantai kayu dapat menyebabkan material melembung dan dapat mengakibatkan noda hitam, atau kayu yang bengkok atau hancur total.
Ubin juga tidak tahan terhadap terlalu banyak air dan dapat mendorong ubin untuk terangkat atau melembung. Terlalu banyak air saat mengepel lantai juga bisa menjadi penyebab jamur dalam jangka panjang.
Hal yang sama berlaku untuk lantai laminasi yang dapat menekuk dan melengkung jika disiram dengan air.
Tergantung pada jenis pel yang dipilih, Moms harus melakukan gerakan yang berbeda saat membersihkan lantaiain pel atau string mop membutuhkan gerakan mengibas, sedangkan pel busa atau spons membutuhkan tekanan ringan dalam satu arah.
Alasannya? Gerakan mengayun untuk string mop akan mencegah kotoran terangkat, sementara gerakan mendorong pel busa membantu mengangkat kotoran.
Mungkin satu-satunya nasihat terbaik tentang cara mengepel lantai dengan benar adalah bergerak mundur saat Moms mengepel.
Mulailah mengepel dengan gerakan mundur dan hindari menginjak area basah karena itu akan meninggalkan jejak kaki. Bergerak mundur memberi waktu pada area basah untuk mengering sebelum Moms berjalan di atasnya lagi.
Barret juga menyarankan untuk mencoba mengepel lantai dalam garis lurus.
Ini akan membuatmu lebih kecil kemungkinannya untuk kehilangan tempat dan mengurangi kemungkinan Moms akan melangkah ke suatu tempat yang baru saja dibersihkan.
Membilas pel secara teratur akan mencegah Moms mendorong air kotor ke sekitarnya.
Jadi, Moms memerlukan ember kedua berisi air biasa untuk mencelupkan pel setelah mengepel setiap bagian lantai.
Bilas pel setelah Moms menyelesaikan sebagian lantai, lalu celupkan ke dalam ember dengan larutan pembersih lagi.
Lakukan ini setiap 20 hingga 50 kaki persegi dan jangan lupa untuk memerasnya agar pel tidak basah sebelum melanjutkan mengepel.
Moms dapat menggunakan ember sederhana untuk bagian ini karena tidak perlu memeras pel.
Namun, menggunakan ember lima galon dengan pemeras akan mengurangi kemungkinan Moms meninggalkan tetesan saat memindahkan pel dari ember air ke dalam ember berisi larutan pembersih lantai.
Baca Juga: Jangan Sampai Kena Marah Mertua, Ini Kesalahan Mengepel Lantai yang Bisa Bikin Ubin Jadi Kusam
Pel permukaan lantai dengan cara Moms melintasi seluruh lantai, berjalan mundur agar tidak meninggalkan jejak kaki di area basah, lanjutkan hingga setiap area telah dipel.
Satu kali pengepelan sudah cukup baik, tetapi jika lantai sangat kotor Moms dapat mengulangi prosesnya sampai puas dengan hasilnya.
Sekarang, pekerjaanmu sudah selesai. Cukup bilas pel lagi dan biarkan lantai mengering.
Cobalah untuk menghindari berjalan di atas lantai yang sudah dipel selama 15 sampai 20 menit, atau sampai kering saat disentuh.
Jika Moms memang harus berjalan di atasnya, kenakan kaus kaki yang bersih. Moms juga dapat membantu lantaimu lebih cepat kering dengan menggunakan floor squeegee atau wiper karet lantai.
Hamilton mengatakan kalau banyak orang lupa membersihkan ember dan kain pel setelah digunakan dan membiarkannya kotor saat siap digunakan lagi, yang mana itu adalah ide yang buruk.
Kotoran apa pun yang menempel di pel dapat mengering sehingga tugas mengepel berikutnya menjadi kurang efektif.
Untuk membersihkan pel dan ember yang baru digunakan, Barrett menyarankan untuk memakai sepasang sarung tangan pembersih yang akan membuat Moms terlindung dari bakteri.
Kemudian bilas pel dan ember dengan air hangat secara menyeluruh. Selanjutnya, isi ember dengan air dan pemutih (4,5 liter air dan tiga perempat cangkir pemutih).
Masukkan pel ke dalam ember yang berisi larutan pemutih dan diamkan selama sekitar 10 hingga 15 menit.
Namun, hati-hati jika Moms menggunakan produk pembersih berbasis amonia. Sebab, amonia dan pemutih menciptakan gas yang berbahaya dan beracun.
Akhiri dengan mencuci ember menggunakan spons dan bilas pel secara menyeluruh.
Selain cara di atas wajib dilakukan, Moms bisa mencampur bumbu dapur di air yang akan digunakan untuk mengepel lantai.
Bukan apa, pasalnya bahan-bahan ini akan membuat lantai semakin kinclong dan bebas dari bakteri.
Dengan begitu, keluarga bisa hidup sehat dan pastinya bahagia karena Moms bisa membuat lantai jadi bersih.
Mengutip The Spruce, berikut bahan alami campuran pel agar laintai bersih dan bebas bakteri:
Sudah mengepel lantai tapi tetap bau amis? Coba Moms tambahkan garam di airnya.
Cukup larutkan garam, air jeruk nipis, dan air, kemudian celupkan lap pel ke dalam larutan ini, lalu gunakan untuk membersihkan lantai.
Moms, campuran ini paling baik digunakan untuk membersihkan lantai dari marmer.
Selain untuk memasak, baking soda juga merupakan bahan alami yang bisa digunakan untuk membersihkan lantai.
Ada dua manfaat yang bisa didapatkan dari membersihkan lantai menggunakan baking soda, yaitu menghilangkan bau dan membersihkan kerak pada lantai.
Cara menggunakannya juga cukup mudah, yaitu hanya dengan menaburkan baking soda pada bagian lantai yang berkerak atau berbau, lalu gosok, dan lap lantai.
Kulit jeruk yang biasanya dibuang ternyata bisa digunakan untuk membersihkan lantai, nih.
Kulit jeruk dan cuka putih adalah campuran bahan alami yang bisa kita gunakan untuk mengepel rumah.
Caranya adalah dengan mencampurkan segenggam kulit jeruk, seperempat cangkir cuka putih, dan air secukupnya, lalu gunakan untuk mengepel lantai.
Campuran bahan-bahan ini akan membuat ruman berbau segar.
Kalau lantai rumah teman-teman terbuat dari kayu, maka cuka adalah bahan alami yang dapat dipakai untuk mengepel lantainya.
Pada lantai berbahan kayu, cuka berfungsi untuk membuat lantai menjadi lebih berkilau dan menghilangkan kusam.
Selain pada lantai kayu, cuka juga bisa digunakan untuk mengepel lantai keramik.
Fungsinya adalah untuk menghilangkan kerak dan jamur.
Untuk menggunakan cuka saat mengepel, cukup menuangkan cuka pada lantai, lalu mengepelnya menggunakan kain.
Kalau cuka meninggalkan bau pada lantai, Moms bisa melanjutkan mengepel lantai menggunakan air bersih.
Selain penggunaan bahan alami di atas, Moms juga bisa memanfaatkan sabun cuci piring lho jika tidak ada pembersih lantai.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR