Ketika menghadapi tanda-tanda ini, beberapa orang juga membuat kesalahan dengan menggunakan sampo kering, kata Dr. Francesca Fusco, seorang dokter kulit dan ahli rambut.
Dermatitis kontak adalah reaksi alergi kulit ketika terkena hal-hal tertentu seperti sabun, lateks, wewangian, perhiasan, produk kosmetik, atau poison ivy.
Karena ini terkait dengan gatal, reaksi ini juga bisa mengarah pada perkembangan ketombe.
Jika Moms sering mengganti gel dan semprotan, ada kemungkinan kulit Moms sensitif terhadap satu atau lebih bahan yang digunakan dalam produk penataan rambut ini.
Perawatan tertentu seperti pelurusan rambut permanen juga bisa memicu reaksi.
Pada daftar alergen potensial, mengutip Mayo Clinic juga termasuk Formaldehyde, bahan kimia berbahaya yang mungkin digunakan dalam beberapa proses pelurusan.
Bagi kita yang sedang menjalani program diet, waspadalah. Pola diet yang kita jalani bisa menjadi penyebab munculnya ketombe.
Melakukan diet bisa membuat kita kehilangan nutrisi atau mengalami alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Para ahli menyarankan agar kita mengonsumsi vitamin B, zat besi, dan beberapa jenis lemak untuk mencegah munculnya ketombe.
Orang yang pernah mengalami cedera kepala parah atau memiliki riwayat penyakit neurologis dan parkinson berisiko mengalami dematitis seboroik dan ketombe.
Ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Baca Juga: Manfaat Air Jeruk Nipis untuk Rambut, Bantu Atasi Ketombe hingga Bikin Lebih Berkilau Secara Alami
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR