Nakita.id - Hati-hati Moms ketombe bisa menyebabkan kesehatan rambut jadi memburuk, bahkan ada beberapa penyakit kulit yang makin parah karena ketombe.
Simak penjelasan berikut ini agar Moms tahu penyebab ketombe dan risiko penyakit kulit yang bisa disebabkan karena ketombe.
Munculnya ketombe di kulit pasti membuat kita tak nyaman, bahkan kesal karena rasa gatal yang kerap muncul.
Munculnya kepala disebabkan oleh banyak faktor.
Namun, apa pun penyebabnya, ketombe tentu menjadi hal memalukan dan merusak penampilan.
Oleh karena itu, untuk mencegah datangnya ketombe kita harus mengetahui dulu penyebabnya.
Tapi apa yang bisa memicu atau memperburuk kondisi kulit kepala?
Kalau melihat dari penjelasan ahli ada banyak sekali penyebab ketombe muncul di kulit kepala kita.
Makanya Moms harus tahu apakah salah satunya yang memicu Moms memiliki ketombe pada rambut.
Moms juga harus tahu risikonya memiliki ketombe yang tidak segera diatasi.
Kalau Moms mengira penyebab ketombe muncul gara-gara jarang keramas saja, itu salah besar ya!
Baca Juga: Manfaat Jus Bawang untuk Perawatan Rambut, Cegah Kerontokan Hingga Ketombe
Karena ada beberapa faktor tertentu yang bisa menyebabkan rambut ketombe.
Bahkan Moms tidak pernah menyangka kalau stres menjadi salah satu penyebabnya.
Penasaran apa saja penyebab ketombe pada rambut selain stres dan jarang keramas?
Mengutip Medical Daily, berikut penjelasan yang sudah dirangkum Nakita.
Salah satu mitos yang paling umum tentang ketombe adalah bahwa kondisi ini disebabkan oleh kulit kepala yang kering.
Tetapi para ahli membantahnya, mereka menyatakan ketombe lebih mungkin muncul dengan kondisi kepala yang terlalu berminyak.
Ini biasanya terjadi karena jamur Malassezia yang muncul saat produksi minyak di kulit kepala berlebihan.
Seberapa sering Moms mencuci rambut atau keramas?
Perlu diingat bahwa tidak ada jawaban yang tepat untuk pertanyaan ini, karena tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kulit, jenis rambut, dan produk penataan rambut.
Tetapi jika Moms tidak keramas sampai kulit kepala perih dan rambut mulai terlihat berminyak, ini mungkin tanda kurangnya mencuci yang dapat menumbuhkan ketombe.
Jadi semakin sering menunda keramas, semakin banyak sel kulit mati yang mulai menumpuk.
Ketika menghadapi tanda-tanda ini, beberapa orang juga membuat kesalahan dengan menggunakan sampo kering, kata Dr. Francesca Fusco, seorang dokter kulit dan ahli rambut.
Dermatitis kontak adalah reaksi alergi kulit ketika terkena hal-hal tertentu seperti sabun, lateks, wewangian, perhiasan, produk kosmetik, atau poison ivy.
Karena ini terkait dengan gatal, reaksi ini juga bisa mengarah pada perkembangan ketombe.
Jika Moms sering mengganti gel dan semprotan, ada kemungkinan kulit Moms sensitif terhadap satu atau lebih bahan yang digunakan dalam produk penataan rambut ini.
Perawatan tertentu seperti pelurusan rambut permanen juga bisa memicu reaksi.
Pada daftar alergen potensial, mengutip Mayo Clinic juga termasuk Formaldehyde, bahan kimia berbahaya yang mungkin digunakan dalam beberapa proses pelurusan.
Bagi kita yang sedang menjalani program diet, waspadalah. Pola diet yang kita jalani bisa menjadi penyebab munculnya ketombe.
Melakukan diet bisa membuat kita kehilangan nutrisi atau mengalami alergi terhadap jenis makanan tertentu.
Para ahli menyarankan agar kita mengonsumsi vitamin B, zat besi, dan beberapa jenis lemak untuk mencegah munculnya ketombe.
Orang yang pernah mengalami cedera kepala parah atau memiliki riwayat penyakit neurologis dan parkinson berisiko mengalami dematitis seboroik dan ketombe.
Ini disebabkan karena sistem kekebalan tubuh yang melemah.
Baca Juga: Manfaat Air Jeruk Nipis untuk Rambut, Bantu Atasi Ketombe hingga Bikin Lebih Berkilau Secara Alami
Selain itu, mereka yang baru pulih dari stroke atau serangan jantung juga berisiko tinggi mengalami ketombe dibandingkan orang lain.
Kondisi kulit tertentu seperti eksim, memiliki kutu kepala, dermatitis seboroik dan psoriasis juga cenderung menyebabkan ketombe.
Tingkat stres yang tinggi dapat merusak sistem kekebalan Moms yang sering dapat menyebabkan gejala fisik.
Perkembangan ketombe mungkin salah satunya.
Biasanya orang stres sering menggaruk kepalanya.
Semakin seseorang menggaruk kulit kepalanya, semakin gatal.
Tentu saja hal ini memicu pada komplikasi lain di sini adalah bahwa tingkat stres juga bisa bergejolak jika seseorang mengalami masalah sosial dan harga diri ketika berhadapan dengan rasa gatal dan ketombe yang terlihat.
Sebenarnya ketombe bukan hal yang membahayakan.
Ketombe umum terjadi dan dapat diatasi dengan berbagai hal sederhana.
Salah satunya dengan sering keramas dan menggunakan bahan alami yang ada di sekitar Moms untuk menghilangkannya.
Namun, meskipun tidak membahayakan, ketombe yang terjadi secara berulang dapat menurunkan rasa percaya diri seseorang yang menimbulkan gangguan pada kesehatan mental.
Maka dari itu Moms perlu menghilangkan ketombe pada rambut dengan segera.
Kalau pemicunya adalah stres, Moms bisa mencari cara agar tidak stres dengan melakukan hal baru.
Liburan bisa jadi obatnya juga kok Moms.
Mengutip National Healath Service UK, bahan alami untuk menghilangkan ketombe adalah alpukat.
Tapi ada yang harus Moms tahu, kalau ketombe makin parah bisa menyebabkan penyakit kulit dermatitis seboroik.
Dermatitis seboroik adalah gangguan kesehatan yang menyerang kulit, salah satunya adalah kulit kepala.
Dermatitis seboroik dapat sebabkan kulit kepala mengalami kemerahan, bersisik, dan dapat menyebabkan serpihan kulit mati atau ketombe.
Selain itu ketombe berulang juga dapat disebabkan tinea capitis atau yang dikenal dengan ringworm.
Gangguan kesehatan ini disebabkan oleh jamur dermatofit pada kulit kepala dan batang rambut.
Kulit kepala pengidap tinea capitis dapat mengalami kulit kepala yang bersisik yang disertai kerontokan rambut.
Tidak hanya itu, kulit kepala dapat memiliki kerak dengan nanah dalam satu lokasi atau menyebar.
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR