Nakita.id - Berat badan ternyata punya pengaruh besar terhadap tumbuh kembang anak.
Anak yang sehat ditandai dengan berat badan yang ideal.
Sayangnya, banyak orangtua yang beranggapan anak harus gemuk supaya sehat.
Berat badan ideal anak bisa dicapai dengan pemenuhan gizi yang baik.
Oleh karena itu, penting sekali untuk memberikan asupan makanan yang sehat dan bergizi di masa pertumbuhan anak.
Muhammad Muayyad Billah, S.Tr.Gz seorang Ahli Gizi, menjelaskan seberapa besar pengaruh berat badan untuk tumbuh kembang anak.
"Berat badan ini menjadi suatu indikator bagaimana pertumbuhan anak ini sesuai dengan usianya atau tidak," kata Billah saat diwawancarai oleh Nakita.id, Selasa (4/10/2022).
"Jadi, pengaruhnya sangat besar karena melalui berat badan kita bisa mengetahui anak tersebut dalam kategori status gizi yang baik atau tidak," lanjutnya.
Billah kemudian menjelaskan seperti apa berat badan anak yang ideal dan tidak ideal.
"Anak usia 0-60 bulan atau 5 tahun, pertumbuhannya penting sekali untuk dipantau," ujarnya.
Mengenai berat badan yang ideal, tentunya anak harus memiliki berat badan yang sesuai usianya.
Baca Juga: Tak Selamanya Kekurangan Gizi, Tanda-tanda Anak Kurus Sehat Ini Wajib Moms Ketahui dari Sekarang
"Di Indonesia sendiri ada yang namanya indikator skala Z score," jelas Billah.
"Pada anak dengan status gizi baik, skalanya mulai dari -1 sampai +1 itu kita akan perhatikan di setiap usianya," lanjutnya.
Billah mengatakan, kita tidak bisa pukul rata dengan menganggap anak harus mencapai angka berat badan tertentu supaya masuk kategori sehat.
Namun, harus dilakukan perhitungan dulu dengan indikator skala Z score untuk menentukan berat badan yang ideal sesuai usia anak.
"Anak usia 1 tahun lebih sebulan dan anak 1 tahun lebih 2 bulan, standar indikator gizinya berbeda tergantung skala Z score tadi," kata Billah.
Ada banyak manfaat yang didapatkan ketika anak memiliki berat badan ideal, salah satunya terhindar dari malnutrisi.
Malnutrisi yakni kondisi saat anak kelebihan gizi atau kekurangan gizi.
Anak yang mengalami malnutrisi biasanya memiliki berat badan yang tidak ideal, seperti terlalu kurus atau terlalu gemuk.
"Pada kasus-kasus malnutrisi, kalau dibiarkan akan memengaruhi tumbuh kembang anak," kata Billah.
"Mungkin tidak sekarang terasa impact-nya, tapi di kemudian hari anaknya sulit untuk berkompetisi dengan anak lain," ujar dia.
Baca Juga: Ingin Tubuh Anak Lebih Gemuk dan Berisi? Begini Cara Sehat Menambah Berat Badan Anak yang Ideal
"Kalau sudah masuk dunia pendidikan, bagi anak yang status gizinya rendah pasti akan terhambat," lanjutnya.
Misalnya, anak jadi kurang fokus dan kesulitan mengikuti pelajaran di sekolah
"Sementara, anak yang status gizinya berlebih, dia juga akan malu dan minder," kata Billah.
Anak yang memiliki berat badan berlebih biasanya rentan terkena bullying atau perundungan dari orang sekitarnya.
Oleh karena itu, Moms penting sekali untuk memerhatikan status gizi anak.
Billah menjelaskan bahwa, orangtua berperan besar dalam membuat berat badan anak tetap ideal.
Sebab, anak yang masih kecil tidak bisa memilih dan menyiapkan makanannya sendiri.
"Pemenuhan nutrisi harus sesuai kebutuhan anak, misalnya anak usia 6 bulan pertama kehidupannya harus dari ASI eksklusif," kata Billah.
"Selain itu, perhatikan juga tahapan usia pemberian makan anak, jangan sampai anak belum cukup usianya tapi sudah dikasih makanan yang tidak sesuai," lanjutnya.
Selain itu, pemenuhan nutrisi juga dilihat dari aktivitas anaknya apakah cenderung aktif atau tidak.
"Anak yang aktif berarti pemenuhan asupannya harus ditingkatkan," tutupnya.
Baca Juga: Cara Membuat Anak Kurus Bergerak Aktif Supaya Kemampuan Motoriknya Berkembang Optimal
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR