Dilansir dari Chapel Hill Obstetrics and Gynecology, efek ini dipengaruhi oleh jenis, intensitas dan durasi aktivitas fisik serta berat badan dan status hormonal wanita itu sendiri.
Wanita dengan berat badan normal dapat meningkatkan tingkat kesuburan saat mereka berolahraga.
Olahraga teratur mengurangi adanya gangguan ovulasi. Dengan berolahraga yang teratur akan merangsang produksi telur.
Dalam menentukan olahraga yang dibutuhkan hal ini dapat ditentukan dengan Body Mass Index (BMI).
BMI merupakan cara untuk mengetahui berat badan ideal yang diukur berdasarkan tinggi badan. Adapun rumus menghitung BMI adalah dengan membagi berat badan dengan tinggi badan.
Wanita dengan BMI di atas 30 cenderung tidak berovulasi, sehingga menerapkan aktivitas aerobik teratur minimal 30 menit per hari sudah cukup untuk membantu meningkatkan tingkat ovulasi pada wanita yang memiliki kelebihan berat badan.
Tetapi sebaliknya wanita dengan BMI kurang dari 18,5 justru dapat menurunkan kemampuan untuk hamil jika berolahraga terlalu banyak.
Terlalu banyak olahraga pada wanita dengan berat badan di bawah normal dapat mengubah kadar hormon yang dapat mengganggu implantasi telur.
Jika Moms kekurangan berat badan, olahraga juga dapat mengurangi sinyal yang dikirim otak ke ovarium untuk menyebabkan ovulasi.
Lantas Berapa Banyak Olahraga yang Harus Dilakukan?
Untuk mencapai tujuan kesuburan yang diinginkan, direkomendasikan untuk setidaknya 60 menit olahraga sedang setiap minggu.
Baca Juga: 5 Syarat Agar Terjadinya Kehamilan, Catat Bagi Pasangan yang Merindukan Keturunan
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR