Nakita.id – Ketika sedang berusaha untuk mendapatkan kehamilan, kesuburan memegang peranan penting.
Banyak cara yang bisa dilakukan lakukan untuk meningkatkan kesuburan seseorang.
Baik itu menjaga pola makan dan gaya hidup yang sehat serta menjauhi hal-hal yang dapat menurunkan kesuburan.
Salah satu cara untuk mendukung hal tersebut adalah dengan cara berolahraga secara teratur.
Namun, dalam beberapa kasus, olahraga justru dapat membantu meningkatkan kesuburan seseorang dan juga berlaku sebaliknya.
Untuk itu, Moms tentu bertanya-tanya bagaimana cara melakukan olahraga untuk mendapatkan lebih banyak manfaat.
Sebelum mengetahui hal tersebut, simak penjelasannya berikut ini Moms.
Bisakah Olahraga Mempengaruhi Kesuburan?
Olahraga dapat mempengaruhi kesuburan, karena olahraga memiliki efek pada beberapa hormon wanita.
Hal ini termasuk estrogen, progesteron, dan testosteron serta hormon seperti kortisol dan insulin.
Seluruh hormon tersebut mempengaruhi ovulasi, pelepasan sel telur, dan umumnya meningkatkan tingkat dan hasil kehamilan.
Baca Juga: Berbagai Jenis Program Hamil dari Alami Sampai Medis, Yuk Simak!
Dilansir dari Chapel Hill Obstetrics and Gynecology, efek ini dipengaruhi oleh jenis, intensitas dan durasi aktivitas fisik serta berat badan dan status hormonal wanita itu sendiri.
Wanita dengan berat badan normal dapat meningkatkan tingkat kesuburan saat mereka berolahraga.
Olahraga teratur mengurangi adanya gangguan ovulasi. Dengan berolahraga yang teratur akan merangsang produksi telur.
Dalam menentukan olahraga yang dibutuhkan hal ini dapat ditentukan dengan Body Mass Index (BMI).
BMI merupakan cara untuk mengetahui berat badan ideal yang diukur berdasarkan tinggi badan. Adapun rumus menghitung BMI adalah dengan membagi berat badan dengan tinggi badan.
Wanita dengan BMI di atas 30 cenderung tidak berovulasi, sehingga menerapkan aktivitas aerobik teratur minimal 30 menit per hari sudah cukup untuk membantu meningkatkan tingkat ovulasi pada wanita yang memiliki kelebihan berat badan.
Tetapi sebaliknya wanita dengan BMI kurang dari 18,5 justru dapat menurunkan kemampuan untuk hamil jika berolahraga terlalu banyak.
Terlalu banyak olahraga pada wanita dengan berat badan di bawah normal dapat mengubah kadar hormon yang dapat mengganggu implantasi telur.
Jika Moms kekurangan berat badan, olahraga juga dapat mengurangi sinyal yang dikirim otak ke ovarium untuk menyebabkan ovulasi.
Lantas Berapa Banyak Olahraga yang Harus Dilakukan?
Untuk mencapai tujuan kesuburan yang diinginkan, direkomendasikan untuk setidaknya 60 menit olahraga sedang setiap minggu.
Baca Juga: 5 Syarat Agar Terjadinya Kehamilan, Catat Bagi Pasangan yang Merindukan Keturunan
Ini dapat dicapai dengan berjalan, berenang, kelas olahraga, menari, atau yang lainnya.
Moms hanya perlu menemukan olahraga yang disukai dan melakukannya secara rutin.
Jika belum hamil dalam beberapa bulan atau mengalami menstruasi yang tidak teratur, maka pertimbangkan untuk menurunkan tingkat latihan menjadi satu jam empat kali seminggu.
Moms mungkin juga ingin meningkatkan asupan kalori menjadi 2400-3500 kalori/hari. Hal ini dapat membantu mengembalikan berat badan wanita yang kurus dan memungkinkan ovulasi yang lebih baik.
Terlepas dari manfaatnya dalam meningkatkan kesuburan, olahraga juga memiliki banyak manfaat kesehatan, diantaranya:
- Mengurangi stres, risiko depresi, dan kecemasan
- Menurunkan tingkat diabetes
- Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular
- Meningkatkan kepadatan tulang
- Mengurangi risiko kanker payudara hingga 25%
- Mempromosikan tidur yang lebih baik
Baca Juga: Bongkar Cara Cepat Hamil di Usia 30 Tahun ke Atas dengan Bahan Alami
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR