Nakita.id - Moms harus tahu kalau kesehatan anak bisa dipantau lewat skirining di puskesmas.
Apa saja jenis skirining kesehatan anak di puskesmas? Simak selengkapnya di sini.
Kesehatan anak merupakan hal yang paling utama.
Bukan tanpa alasan, pasalnya anak merupakan penerus bangsa, yang akan menjadi pengganti pemimpin yang sekarang.
Menjadi apapun cita-cita anak, yang jelas harus memiliki fisik dan mental yang sehat.
Jika tidak memiliki keduanya, bisa saja anak gagal dalam meraih cita-citanya.
Sebenarnya dalam bidang kesehatan saat ini, kesehatan anak merupakan masalah yang perlu di waspadai bagi orangtua. Tapi penyedia layanan kesehatan seperti puskesmas menyediakan jasa layanannya.
Karena para ahli di puskesmas memiliki pengetahuan dan ilmu yang mumpuni untuk melakukan pemeriksaan kesehatan anak.
Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakan) merupakan fasilitas terdepan untuk memberikan pelayanan kesehatan. Hampir semua masyarakat Indonesia mengandalkan puskesmas untuk berobat.
Pasien anak-anak hingga orang dewasa pasti mendatangi puskesmas untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Di tiap-tiap kecamatan, biasanya memiliki satu puskesmas. Tak kalah dari rumah sakit, puskesmas juga didukung oleh tenaga medis yang berkompeten.
Baca Juga: Vaksin PCV Diberikan Gratis untuk Seluruh Anak Indonesia, Simak Jadwal Vaksin PCV di Puskesmas
Di dalam puskesmas terdapat dokter, dokter gigi, bidan, perawat, petugas laboratorium, tenaga gizi, tenaga kefarmasian dan lainnya.
Kemudian, pengertian skrining kesehatan untuk anak adalah salah satu bentuk dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini siswa yang memiliki masalah kesehatan agar segera mendapatkan penanganan sedini mungkin serta tersedianya data atau informasi untuk menilai perkembangan kesehatan peserta didik.
Lalu apa saja skrining kesehatan anak yang harus lolos?
1. Pemeriksaan Keadaan Umum
Penilaian keadaan umum peserta didik untuk menilai keadaan fisik secara umum.
2. Pengukuran Tekanan darah dan denyut nadi
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui tekanan darah, denyut nadi dan mengetahui secara dini kelainan jantung.
3. Penilaian status gizi
Untuk mengetahui adanya kelainan Kurang Energi Proteni, Vitamin A, Anemia gizi besi dan Yodium ( GAKY).
4. Pemeriksaan gigi dan mulut
Untuk mengetahui keadaan kesehatan gigi dan mulut peserta didik dan menentukan prioritas sasaran.
Baca Juga: Cara Menggunakan Ambulans Gratis di Puskesmas, Ini Prosedur yang Harus Ditaati Pasien
5. Pemerikasaan indera ( Penglihatan dan pendengaran )
Mengetahui tajam penglihatan dan pendengan serta kelainan organic pada anak dalam upaya pencegahan
6. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboran yang dilakukan adalah pemeriksaan faeces pada anak untuk mengetahuai ada tidaknya infeksi cacing
7. Pengukuran kesegaran jasmani
Untuk mengukur dan menentukan kesanggupan atau kemampuan tubuh untuk melakukan kegiatan sehari hari.
8. Deteksi dini penyimpangan mental emosional
Untuk mendeteksi secara dini adanya penyimpangan / masalah mental emosional, agar dapat segera dilakukan tindakan intervesi.
Setelah selesai pemeriksaan siswa diberikan penyuluhan tentang UKGS (Usaha Kesehatan Gigi Anak Sekolah).
Kegiatan yang dilakukan unuk meningkatkan kewaspadaan terhadap masalah kesehatan anak sekolah dasar maka dilaksanakan screening atau penjaringan kesehatan anak sekolah dasar.
Pelaksanaan skrining dilakukan setahun sekali pada awal tahun pelajaran terhadap murid kelas satu di SD, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Negeri dan Swasta yang dilakukan oleh suatu Tim Penjaringan Kesehatan dibawah koordinasi Puskesmas.
Pelaksanaan skirining kesehatan anak merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi pengisian kuesioner oleh peserta didik, pemeriksaan fisik dan penunjang oleh tenaga kesehatan.
Baca Juga: Program Layanan Calon Pengantin (Catin) di Puskesmas, Lengkap dengan Jenis Pemeriksaannya
Tapi sebelum melakukan hal ini ada beberapa tahapan puskesmas agar bisa melakukan skrining kesehatan anak di sekolah.
Mengutip dari Puskesmas Todanan, Dinas Kesehatan menugaskan kepada Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan kesehatan peserta didik di wilayah kerjanya.
Kemudian, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan lintas sektor terkait untuk memberikan informasi dan sosialisasi untuk menghasilkan :
- Kesepakan tentang penjaringan
- Inventarisasi tenaga, sarana dan dana
- Identifikasi kebtuhan operasional
- Persiapan pelaksanaan
Setelahnya, Kepala Puskesmas Mengadakan pertemuan dengan unsur TP UKS Kecamatan dan Kepala sekolah serta unsur yang dipandang perlu untuk menghasilkan.
- Inventarisasi data tentang jumlah sekolah
- Rencana kerja penjarinagn kesehatan, yang mencakup jadwal kerja, tenaga pelaksana, kegiatan pelaksana, pencatatan dan pelaporan
Kemudian baru pihak puskesmas melakukan pelaksaan skrining kesehatan anak di sekolah.
Baca Juga: Cara Daftar Aplikasi Jaksehat Puskesmas, Tak Perlu Antre Cukup dari HP
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR