Nakita.id – Cabai rawit jadi salah satu bahan bumbu dapur yang digemari masyarakat Tanah Air.
Cabai rawit bisa memberikan rasa pedas pada masakan yang bisa menggugah selera.
Namun, cabai rawit jadi salah satu bahan masakan yang harganya kerap mengalami fluktuasi.
Kadang harga cabai rawit begitu tinggi, namun kadang juga bisa memiliki harga yang murah.
Dalam mengatasi fluktuasi cabai, banyak orang yang memilih menanam cabai di rumah.
Menanam cabai di rumah bisa memudahkan Moms dalam mendapatkan cabai sewaktu-waktu dibutuhkan.
Banyak yang mengira menanam cabai adalah hal yang sulit.
Padahal, menanam cabai merupakan hal yang mudah dilakukan.
Sangat penting untuk menyiapkan media tanam yang baik.
Pastikan Moms sudah menyiapkan tanah yang baik untuk menanam cabai rawit.
Masukkan tanah ke dalam pot tanaman yang sudaha da lubangnya di bagian bawah.
Baca Juga: Tanpa Semprotan Serangga! Cara Membasmi Rayap di Rumah Hanya Perlu Garam Hingga Cabai Rawit Saja
Sangat penting menggunakan pot yang ada lubangnya supaya drainase bisa berjalan dengan baik.
Masukkan juga campuran 70 persen pupuk organik dan 30 persen tanah pasir ke media tanam.
Moms bisa membeli benih cabai di toko pertanian terdekat.
Keunggulan membeli benih di toko pertanian adalah tingkat keberhasilan tumbuhnya yang tinggi di atas 90 persen.
Sebab, benih yang dijual sudah lulus uji dan merupakan benih yang baik.
Namun, bila Moms ingin menanam benih cabai dari cabai yang ada di rumah, maka Moms bisa mengupas cabai kemudian mengambil bijinya untuk dijadikan benih.
Mula-mula, siram media tanam menggunakan air. Pastikan tanahnya basah.
Lalu, taburkan biji cabai rawit secara merata pada permukaan tanah.
Pastikan biji cabai tidak saling menumpuk.
Letakkan media tanam di luar ruangan di bawah jaringa net.
Siram biji cabai secara rutin. Moms akan mendapati biji rawit akan berkecambah setelah 8-12 hari.
Baca Juga: 5 Tahapan Menanam Cabai di Rumah untuk Para Pemula, Contek Kiat Suksesnya
Setelah daun bibit cabai mulai tumbuh, sirami lagi secara perlahan.
Pindahkan bibit cabai ke media tanam baru 25 hari setelah tanam, atau setelah memiliki 3-4 daun.
Media tanam baru menggunakan pot agak besar.
Campuran dari media tanam baru adalah 50 persen tanah, 30 persen kompos organik, dan 20 persen sabut kelapa.
Pindahkan bibit cabai ke media tanam baru dengan menggali lubang kecil dan sedikit lebih panjang sebagai wadah akar bibit cabai.
Siram cabai secara rutin. Sesuaikan dengan kebutuhan air pada cabai. Misalnya bila hujan turun, maka Moms tidak perlu menyiramnya.
Beri pupuk yang bagus untuk pertumbuhan dan perkembangan cabai.
Contohnya, memberikan pupuk phonska cair ketika usia cabai memasuki 1-2 bulan.
Siapkan beberapa bahan untuk membuat pupuk phonska cair seperti pupuk SP 1, pupuk KCL 1 kg, pupuk phonska 2 kg, dan 8 liter air.
Cara menyiapkan pupuk phonska cair adalah dengan mencampurkan semua bahan dan aduk hingga merata. Berikan phonska cair ke tanah, hindari terkena bagian batang tanaman.
Selain itu, Moms juga perlu rutin membersihkan gulma juga menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.
Headliners Hadirkan Chaos Lab, Playground Imersif Pertama di Indonesia yang Menggabungkan Sains Interaktif dan Edukasi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR