Dengan begitu, tidak ada pemenang atau yang kalah, dan mereka akan mempelajari keterampilan berharga yang akan mereka gunakan dalam konflik di masa depan.
4. Jangan Memaksa Anak untuk Berbagi
Belajar berbagi itu penting namun Dads juga perlu menerapkan batasan.
Ketika anak-anak dipaksa untuk menyerahkan sesuatu kepada saudaranya itu mengirimi mereka pesan yang sangat jelas bahwa berbagi terasa tidak enak dan mereka mungkin tidak ingin melakukannya lagi.
Alih-alih memaksa anak untuk memberi giliran bermainan mainan miliknya pada saudaranya yang lain, Dads dapat mengatakan “Itu mainan baru kakak/adik, dan dia akan membiarkan kamu mendapat giliran saat dia siap.”
Hal ini menciptakan rasa aman bagi anak dan membantunya bersedia berbagi sendiri.
5. Menoleransi Amukan
Ketika orangtua menyerah pada amukan anak dan segera meminta saudara yang lain untuk memberi giliran, itu memicu persaingan saudara kandung.
Sekaligus memperkuat bahwa amukan adalah cara terbaik untuk mendapat apa yang mereka inginkan.
Di tengah tantrum, Dads bisa berempati dengan anak dengan mengatakan, “Sulit untuk menunggu, ya? Apakah kamu ingin bermain dengan sesuatu yang lain sekarang?”
Meskipun membiarkan amukan anak terasa sangat berat, tapi seiring berjalannya waktu hal ini akan menciptakan hubungan yang harmonis sesama saudara kandung.
Baca Juga: Jangan Tunggu Besar, Begini Kiat-kiat Berperan Sama Mengajarkan Anak Kesabaran Sedari Kecil
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR